Setiap detik setiap hari, orang di seluruh dunia, dari segala usia dan dari semua lapisan masyarakat memerlukan transfusi darah untuk bertahan hidup. Dunia masih kekurangan darah untuk didonasikan. Saat ini 40 persen darah yang terkumpul didonasikan untuk negara berkembang, karena negara berkembang memiliki penduduk banyak dan membutuhkan donor darah lebih banyak. World Health Organization (WHO) bercita-cita agar pada tahun 2020, semua negara sudah dapat memperoleh seluruh kebutuhan darahnya dari donor sukarela yang tidak dibayar. Sementara sekarang ini, hanya 62 negara yang memiliki persediaan darah nasional dari hampir 100% donor darah yang tidak dibayar, termasuk Indonesia sedangkan negara lainnya masih bergantung pada donor keluarga dan donor yang dibayar.
Andy Nurdiana D.Q Kepala UTD PMI Kabupaten Ponorogo menyampaikan Mengapa Juni dan tanggal 14 dipilih sebagai peringatan Hari Donor Darah Sedunia? Alasannya adalah karena pada tanggal tersebut merupakan hari kelahiran Karl Landsteiner, pemenang hadiah Nobel yang menemukan sistem golongan darah ABO. Hal ini diharapkan dapat menjadi perayaan tiap tahun sebagai penghargaan dan peran penting pendonor darah di seluruh belahan dunia.
Drs. H. Luhur Karsanto Ketua PMI Kabupaten Ponorogo Menambahkan saya apresiasi kepada Pedonor Darah Sukarela Kabupaten Ponorogo yang telah melakukan baktinya dengan penuh dedikasi, bahkan dalam situasi yang sulit terkadang membahayakan, untuk memberikan bantuan kepada sesama manusia yang paling rentan, dan mempromosikan gerakan gotong royong.*(Nur)