ceritarelawan.com, Ponorogo - Dalam rangka pemberdayaan kapasitas masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana agar dapat berperan langsung sebagai penolong terdekat dan tercepat bagi keluarga maupun warga masyarakat sekitarnya dan untuk meningkatkan pelayanan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana yang sering terjadi diwilayah Kabupaten Ponorogo khususnya Wilayah Kecamatan Slahung, maka PMI Kabupaten Ponorogo mengadakan Pelatihan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) PMI Kabupaten Ponorogo.
M. Nur Amin Zabidi Ketua Panitia mengatakan, tujuan diadakan kegiatan ini untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam melaksanakan upaya-upaya kesiapsiagaan dan pengurangan risiko/dampak bencana yang ter jadi di lingkungannya dan juga untuk Meningkatkan kapasitas PMI dalam memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan terkoordinasi kepada para korban bencana.
Acara dilaksanakan tanggal 4-6 Desember 2015 bertempat di Balai Desa Tugurejo Kecamatan Slahung di ikuti oleh 30 orang peserta terdiri dari desa wates 10 orang desa tugurejo 10 orang desa senepo 4 orang desa caluk 3 orang dan dari desa slahung 3 orang.
Acara Pembukaan di hadiri oleh Kepala BPBD Ponorogo, Muspika Kecamatan Slahung, Ketua PMI Kecamatan Slahung, Kepala Desa Slahung, Kepala Desa Wates, Kepala Desa Tugurejo, Kepala Desa Caluk dan Kepala Desa senepo.
Sebagian peserta pelatihan merupakan para tokoh masyarakat terdiri dari Ketua RW dan Ketua RT, PKK dan perwakilan dari pemuda setempat.
Para peserta antusias mengikuti pelatihan tersebut. Seperti Latria Yuyun Wardhani Perwakilan peserta Desa Tugurejo.
M. Nur Amin Zabidi Ketua Panitia mengatakan, tujuan diadakan kegiatan ini untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam melaksanakan upaya-upaya kesiapsiagaan dan pengurangan risiko/dampak bencana yang ter jadi di lingkungannya dan juga untuk Meningkatkan kapasitas PMI dalam memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan terkoordinasi kepada para korban bencana.
Acara dilaksanakan tanggal 4-6 Desember 2015 bertempat di Balai Desa Tugurejo Kecamatan Slahung di ikuti oleh 30 orang peserta terdiri dari desa wates 10 orang desa tugurejo 10 orang desa senepo 4 orang desa caluk 3 orang dan dari desa slahung 3 orang.
Acara Pembukaan di hadiri oleh Kepala BPBD Ponorogo, Muspika Kecamatan Slahung, Ketua PMI Kecamatan Slahung, Kepala Desa Slahung, Kepala Desa Wates, Kepala Desa Tugurejo, Kepala Desa Caluk dan Kepala Desa senepo.
Sebagian peserta pelatihan merupakan para tokoh masyarakat terdiri dari Ketua RW dan Ketua RT, PKK dan perwakilan dari pemuda setempat.
Para peserta antusias mengikuti pelatihan tersebut. Seperti Latria Yuyun Wardhani Perwakilan peserta Desa Tugurejo.
“Saya terpanggil untuk dapamembantu aksi kemanusiaan melalui PMI Kabupaten Ponorogo, Makanya saya putuskan untuk ikut pelatihan SIBAT,” katanya senang.
Luhur Karsanto Ketua PMI Ponorogo Menambahkan, Pelatihan Sibat merupakan pelatihan pertama kalinya yang diadakan oleh PMI Ponorogo dengan materi manajemen organisasi untuk tanggap bencana hingga pemetaan risiko bencana,”
“ Tidak ada kata terlambat untuk untuk bermitra dan berkarya untuk bangsa. Sudah saatnya kita bersama-sama pemerintah, memiliki kesadaran akan ancaman bencana yang selalu mengintai kita". Ungkapnya.
"Bukan hanya bergerak ketika bencana itu datang tapi juga mengantisipasi kemungkinan bencana yang dapat datang kapan saja. Sudah saatnya masyarakat sendiri, terutama yang tinggal di daerah rawan bencana, memiliki kesadaran kesiapsiagaan terhadap bencana". Jelasnya
"Harapannya dengan pelatihan Sibat ini masyarakat dapat berpartisipasi dan bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) di seluruh Indonesia, pemerintah daerah (termasuk di tingkat desa/kelurahan), serta lembaga-lembaga yang memangku kepentingan dalam Penanganan Bencana “ Pungkasnya. (amin)
Luhur Karsanto Ketua PMI Ponorogo Menambahkan, Pelatihan Sibat merupakan pelatihan pertama kalinya yang diadakan oleh PMI Ponorogo dengan materi manajemen organisasi untuk tanggap bencana hingga pemetaan risiko bencana,”
“ Tidak ada kata terlambat untuk untuk bermitra dan berkarya untuk bangsa. Sudah saatnya kita bersama-sama pemerintah, memiliki kesadaran akan ancaman bencana yang selalu mengintai kita". Ungkapnya.
"Bukan hanya bergerak ketika bencana itu datang tapi juga mengantisipasi kemungkinan bencana yang dapat datang kapan saja. Sudah saatnya masyarakat sendiri, terutama yang tinggal di daerah rawan bencana, memiliki kesadaran kesiapsiagaan terhadap bencana". Jelasnya
"Harapannya dengan pelatihan Sibat ini masyarakat dapat berpartisipasi dan bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) di seluruh Indonesia, pemerintah daerah (termasuk di tingkat desa/kelurahan), serta lembaga-lembaga yang memangku kepentingan dalam Penanganan Bencana “ Pungkasnya. (amin)