Sragen.CERITARELAWAN.id - Para siswa siswi tersebut ingin belajar tentang penanggulangan bencana, pelayanan ambulans darurat dan pelayanan donor darah.
Sebanyak 38 peserta yang berkunjung adalah peserta diklat PMR Madya SMPN 1 Tanon. Sebelum berkeliling ke ruangan markas, ruang pengurus, gudang logistik, ruang piket & komunikasi posko PMI serta ruang pelayanan donor darah mereka melaksanakan acara pembukaan diklat yang bertempat di aula PMI Kabupaten Sragen.
Pembukaan dihadiri dan dibuka langsung oleh Plt. Ketua PMI Sragen Drs. Soewarno. Dalam sambutanya beliau berpesan agar para anggota PMR mengamalkan Tri Bhakti PMR terutama dalam bidang kesehatan, PMR harus bisa menjadi contoh bagi lingkunganya.
Ada 10 kata yang menjadi kunci dalam pelayanan yaitu : Tolong, Terima kasih, aku bangga padamu, Bagaimana aku bisa membantumu. Salah tugas PMI adalah melayani masyarakat tanpa membeda-bedakan.
Beliau juga berpesan kepada anggota PMR untuk belajar yg sebaik-baiknya biar menjadi orang bermanfaat bagi diri sendiri maupun untuk orang lain.
Para peserta diklat PMR ini di perkenalkan sistim kerja POSKO PMI Kabupaten Sragen yang selalu siap siaga 24 jam melayani masyarakat dalam kebencanaan seperti tanah longsor, banjir, distribusi bantuan, layanan ambulans seperti respon kecelakaan lalu lintas, pengkondisian orang dengan gangguan kejiwaan, dll.
Semua layanan tersebut terintregasi dengan instansi lain seperti PSC119, BPBD, Pemadam Kebakaran, kepolisian serta instansi lainnya yang bersifat kegawatdarutan.
Kegiatan diklat PMR ini akan berlangsung pada hari Sabtu - Minggu (16-17 Maret 2019).
"Siamo Tutti Fratelli (Kita Semua Saudara) Guyub Rukun"