Banten.CERITARELAWAN.ID - Situasi bencana dan krisis kesehatan selalu diawali dengan keadaan kacau, sehingga pengelolaan operasi bencana dan krisis kesehatan perlu direncanakan dengan baik agar pelaksanaan kegiatan bisa tepat guna dan tepat sasaran, pemantauan efektifitas, dan efisiensi, serta evaluasi dampaknya. Selain itu, situasi ini selalu menuntut tersedianya informasi yang terkini, baik informasi untuk aksi, informasi untuk perencanaan, dan informasi untuk publikasi.
Atas dasar itulah, dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan personil PMI, khususnya Koordinator Lapangan dan Pendamping Operasi Tanggap Darurat, Konflik dan Krisis Kesehatan, agar mampu menyediakan informasi untuk aksi tanggap darurat bencana, perencanaan (rencana operasi, appeal, dsb).
Mengelola pelaksanaan operasi TDB, pelaporan baik kepada donor dan pemerintah, serta publikasi (penggalangan dana dan akuntabilitas), PMI Provinsi Banten mengutus Kadiv Penanggulangan Bencana (PB), Awang Hendriawan, karena yang bersangkutan pernah mengikuti pelatihan Planning Monitoring Evaluation and Reporting (PMER), untuk ikuti Lokalatih PMER Kedaruratan, bersama PMI Pusat, PMI Provinsi Bengkulu, PMI Provinsi Pmi Kalteng, Pmi Yogyakarta, Pmi Sumbar, PMI Provinsi Lampung, PMI Provinsi Bali, PMI Provinsi Jateng, PMI Provinsi Sulteng dan PMI Provinsi DKI Jakarta, yang diselenggarakan oleh Palang Merah Indonesia atas dukungan Palang Merah Amerika (AmCross) Biro Perencanaan dan Litbang melalui Program CBDRR (MACP) di Hotel Aryaduta, Jakarta, tanggal 8-13 April 2019. (humas pmi banten)