Cerita Rizaldi, Relawan PMI Lombok Timur Kuliah di Yogyakarta Bantu Lawan Covid-19


CERITARELAWAN.ID, LOMBOK TIMUR - Pada saat pandemi covid 19 menyerang dunia, saya masih aktif menjalankan proses pendidikan dengan kegiatan rutin harian. 

Saat itu di tetapkan 1 pasien positif covid 19 daerah Yogyakarta dan berada di kawasan sekitar kampus kami. Selanjutnya Ketua kampus menyatakan untuk mengurangi kegiatan bertemu langsung di lapangan, pada saat itu juga kami di isolasi di dalam asrama kami, kami di larang untuk bertemua dengan orang luar, izin bermalam tidak dikeluarkan, proses pengawasan sangat ketat. Disamping itu grup angkatan diksar relawan PMI Kabupaten Lombok Timur mulai rame, karena mereka sedang bertugas, hati ini sangat ingin pulang dan bergabung dengan mereka bertugas. Rekan rekan saya selalu update giat mereka setiap hari, dan tidak lupa mengirimkan hasil foto-foto giat mereka. 

Sungguh saya sangat ingin pulang untuk bertugas.  Kami di larang untuk keluar dari kawasan kampus, selanjutnya kegiatan lapangan di ganti dengan agenda berjemur setiap pukul 10 pagi di lapangan yang biasa digunakan untuk menempa fisik dan mental kami, hal tersebut dilakukan selama 17 hari sebelum mengeluarkan surat untuk melakukan kuliah secara daring di rumah masing-masing. 


Pada saat pulang pun kami sangat mengedepankan protokol protokol kesehatan, kami berangkat pulang rombongan sejumlah 18 orang menuju NTB yang dikomandoi oleh saya langsung. Kami diperintahkan untuk sama sekali tidak melakukan kontak dengan orang lain walaupun hanya sekedar berbicara. 

Sesampai di bandara internasional Lombok, saya langsung diarahkan oleh tim gugus tugas percepatan penanganan covid-19 kabupaten Lombok timur, disana kami berpisah dengan rekan rekan rombongan, saya masuk kedalam bis dan di lakukan rapit test, selanjutnya dijemput oleh keluarga di pendopo Bupati. Saya sampai dirumah pada pukul 22:00 WITA. 

Keesokan harinya saya langsung mengajukan diri untuk ikut bertugas dalam penyomprotan cairan desinfektan dan edukasi masyarakat tentang bahaya virus covid-19, tapi saya ditolak karena saya wajib harus isolasi mandiri lagi selama 14 hari di rumah. 

Setelah puasa ramadhan saya mengajukan diri lagi untuk ikut bertugas walaupun saat ini saya sedang melaksanakan PKL di tempat saya. Saya mengerjakan data data dengan cepat, dan langsung mengolah nya untuk memastikan saya bisa ikut bergiat. 

Akhirnya saya ikut bertugas walaupun dengan harus ekstra membagi waktu untuk menyelesaikan laporan PKL saya yang harus selesai dalam kurun waktu 7 hari setelah melakukan PKL. Bertugas di PMI mulai pukul 6:00 WITA dan kembali kerumah sudah magrib, dan lanjutkan dengan menggarap laporan saya sampai pukul 22:00 WITA. 

Kalau di tanya capek atau tidak, ya capek, tapi saya senang, hitung hitung liburan disela sela kesibukan Kuliah (12/07).

0 Comments

ceritarelawan.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE