Banjir terjadi di Pamekasan, Madura, rendam lima kelurahan dan tiga desa dan tewaskan seorang remaja akibat tersengat listrik. Ilustrasi banjir (CNNIndonesia) |
CERITARELAWAN.ID, Pamekasan - Hujan yang mengguyur Kota Pamekasan, Jawa Timur, pada Jumat (18/12) membuat tiga desa dan lima kelurahan di wilayah setempat terendam banjir.
Tiga desa yang terendam adalah Desa Laden, Desa Jalmak, dan Desa Lemper. Sementara lima kelurahan yang terdampak banjir; Kelurahan Gladak Anyar, Kelurahan Jungcangcang, Kelurahan Parteker, Kelurahan Patemon dan Kelurahan Barurambat Kota.
Banjir dipicu luapan air yang sudah tak tertampung sungai ke permukaan jalan raya dan halaman rumah warga. Tiga sungai yang ada disekitar lokasi yakni sungai Kali Klowang, Kali Jombang dan Kali Semajid, sudah tak mampu menampung air.
Terpisah, Kepala BPBD Kabupaten Pamekasan Akmalul Firdaus, mengatakan, banjir diduga berasal dari kiriman air di wilayah utara. Sehingga sungai di sekitar kota meluap dan merambah ke jalan dan pemukiman warga.
Untuk membantu korban terdampak banjir, sebanyak 22 Tagana dan Posko Terpadu meliputi TNI dan Polri serta para relawan bahu membahu membantu korban banjir.
"Kami sebagai relawan bergotong-royong memantau langsung sejumlah titik. Mulai Keluruhan Patemon, Gladak Anyar, Sinhaji, Jungcangcang dan di beberapa titik sudah kita evakuasi," kata Bupati Baddrut dalam keterangannya, Jumat (18/12) malam.
Bupati Baddrut dibantu BPBD menyalurkan bantuan ke sejumlah titik dan memastikan warganya dalam kondisi aman. Selain itu, sejumlah warga yang rumahnya terendam banjir ini dievakuasi ke tempat yang aman dengan menggunakan perahu karet.
Pantauan dilapanagn, air yang menggenang di sejumlah titik sudah mulai surut pada Sabtu siang. Tetapi di sejumlah titik dengan kawasan rendah, air masih tergenang.
Sejumlah relawan baik dari instansi pemerintah maupun organisasi sosial kemasyarakatan terus bergerak menembus rumah-rumah warga.
Banjir menelan satu korban. Bocah berinisial RH berusia 15 tahun diduga tewas tersengat aliran listrik saat bermain digenangan air banjir di sekitar halaman rumahnya, di Desa Laden, Kecamatan Pamekasan, Jawa Timur.
Pasalnya RH yang masih duduk di bangku SMP tersebut terlihat riang-gembira berenang bersama teman-temannya. Namun RH tiba-tiba hilang dari permukaan air, setelah tangannya memegang kabel yang bermuatan listrik.
Andika Keso salah seorang Kepala Dusun di desa setempat yang sempat menolong kondisi RH mengatakan, sebelum tersengat listrik, RH memang terlihat mandi dan berenang dibanjir air sungai.
Saat Andika sedang menaikan peralatan rumah dari luapan banjir, tiba-tiba mendengar suara teriakan warga minta tolong. Ia langsung bergegas berenang dari rumahnya ke lokasi suara minta tolong.
"Saat saya tiba di lokasi anak itu tersetrum. Saya langsung naik ke tembok untuk menarik kabel yang masih menempel di tangannya. Lalu saya buang kabelnya, dan saya angkat anak itu," kata Andika dalam keterangannya yang diterima CNNIndonesia.com, Sabtu (19/12).
Menurutnya, saat bocah dievakuasi dari air, kondisinya sudah lemas dan tidak sadar. Ia langsung meminta pertolongan aparat setempat untuk membawa bocah itu ke Puskesmas terdekat.
"Korban langsung dievakuasi dari air dengan diangkut pakai perahu karet. Di sana bocah kabarnya sudah tidak tertolong," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Polsek Kota Pamekasan Iptu Mukhlis membenarkan peristiwa tersebut. Akan tetapi, ia enggan menjelaskan secara teknis kronologi kejadian yang sudah ditanganinya.
"Laporan sudah saya masukkan ke Humas Polres. Sekarang saya sudah tidak bisa menjelaskan lebih jauh," singkatnya.
Sumber berita asli CNNIndonesia
Editor nur
Copyright@CERITARELAWAN2020