Polisi mengungkap terduga teroris kelompok Jamaah Islamiyah (JI), Taufik Bulaga alias Upik Lawanga, menggunakan bunker di rumahnya untuk merakit senjata api. Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan Upik Lawanga menyamarkan bunker itu dengan peternakan bebek.
"Kan yang menarik apa yang disampaikan Pak Kadiv Humas bahwa itu sudah dilakukan secara tertutup dengan mengelabui dengan membuat peternakan bebek," kata Pandra saat dihubungi, Minggu (20/12/2020).
Pandra menjelaskan bunker milik Upik Lawanga berukuran 3x2x2 meter. Jarak antara rumahnya dan bunker juga tidak terlalu jauh.
"Bukan di dalam rumah, di belakang rumahnya. Ya kira-kira nggak sampai 5 meter, karena rumahnya juga sangat kecil dan sederhana ya. Antara 5-10 meter sudah sampai ke bunker itu. Kan tempatnya nyambung juga dengan rumah," jelasnya.
Pandra juga mengatakan bunker tersebut hanya ditutup bambu dan plastik.
"Bunker itu khusus tertutup hanya ditutupi dengan plastik, bambu-bambu dengan plastik kemudian ada bunker dibuat dari semen," ungkap Pandra.
Bunker itu, sebut Pandra, ditemukan saat pertama kali Upik Lawanga ditangkap. Polisi kemudian melakukan pengecekan ke dalam bunker untuk penyelidikan lebih lanjut.
"Sebenarnya kan ditemukannya sudah dari penangkapan pertama tanggal 23 (November), sekarang melihat lagi jejak-jejak itu," pungkasnya.
Sebelumnya, Polri menyebut rumah terduga teroris kelompok Jamaah Islamiyah (JI), Taufik Bulaga alias Upik Lawanga, sulit dijangkau. Rumahnya berjauhan dengan warga lainnya.
"Tersangka Upik Lawangga ditangkap Tim Densus 88 Antiteror pada tanggal 23 November lalu. Itu tempat tinggalnya sulit dijangkau," kata Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad di Lampung Tengah dilansir dari Antara, Minggu (20/12/2020).
Rumah Upik Lawanga dikelilingi hamparan sawah. Ia dikenal warga sekitar dengan sebutan Udin Bebek.
Hal itu karena Upik Lawanga sehari-harinya berjualan bebek. Dari hasil penjualan telur bebek, ia membeli sebuah rumah dengan bunker sedalam 2 meter.
"Upik jualan bebek dan telurnya itu akhirnya bisa mengumpulkan uang dan dibelikan rumah yang ada bunkernya," imbuh Pandra.
Bunker tersebut berukuran 2x3x2 meter. Bunker itu digenangi air sebagai kamuflase agar tidak diketahui orang.
Pandra mengungkap bunker itu digunakan untuk merakit dan menguji coba senjata api dan bom. Polisi telah mengecek isi dari bunker dan menemukan bahan-bahan untuk membuat senjata api.