CERITARELAWAN.ID, Surabaya - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla melantik Pengurus dan Dewan Kehormatan PMI Provinsi Jawa Timur masa bakti 2020-2025 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin.
Dalam sambutannya, Jusuf Kalla mengatakan PMI pada dasarnya bekerja apabila masyarakat dan bangsa mengalami kesulitan sehingga harus selalu siap siaga ketika terjadi bencana baik banjir, gunung meletus, maupun pandemi COVID-19.
“Itu menjadi tugas dan PMI membantu dengan prinsip seperti kemandirian, kemanusiaan, tidak diskriminatif, dan lainnya,” ujar JK, sapaan akrabnya.
Khusus terkait pandemi COVID-19 yang di Indonesia saat ini angka penderitanya sudah mencapai 600 ribu kasus, ia mengajak semua pihak saling membantu dan bekerja bersama-sama.
“Seperti diketahui bahwa untuk mengatasi pandemi ini hanya dengan cara, pertama masyarakat disiplin masyarakat dalam melakukan “3M” yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan,” ucapnya.
Selain itu, kata dia, tugas pemerintah yakni 3 T yakni mengetes (testing), menelusuri (tracing) dan mengobati (treatment).
Menurut dia, saat ini selain memiliki tugas di bidang donor darah, PMI mempunyai tugas dalam penyediaan plasma konvalesen atau plasma darah dari mantan pasien terpapar virus COVID-19.
Wakil Presiden RI periode 2014-2019 itu menyampaikan terdapat 15 PMI di Tanah Air yang memiliki kemampuan menyediakan plasma konvalesen, salah satunya PMI Kota Surabaya.
”Saya yakin di Surabaya ini kegiatan donor darahnya termasuk sangat baik. Apalagi selama bertahun-tahun saya di PMI, apabila ada penyerahan sertifikat penghargaan donor darah sukarela terbanyak pasti dari Jatim dan selalu nomor satu,” katanya.
Hal tersebut, lanjut dia, menunjukkan masyarakat Jatim sangat mengerti dan memahami amal ibadah, malah terkadang daerah lain, seperti Sumatera kalau kekurangan stok darah mintanya bukan ke Jakarta, tapi ke Jatim.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi kinerja dan gerak cepat PMI Jatim dalam melakukan tugas-tugas kemanusiaan setiap terjadi bencana.
Ia menjelaskan, di musim hujan saat ini, salah satu yang harus diwaspadai adalah bencana hidrometeorologi.
Dalam menghadapi bencana yang dipengaruhi oleh faktor cuaca seperti banjir, longsor, angin puting beliung dan lainnya, Khofifah mengajak PMI memperkuat sinergi bersama-sama Pemprov Jatim dengan membuat Rencana Kontijensi untuk meminimalisasi terjadinya korban dan risiko atau “zero” kematian.
Secara khusus kepada para pendonor darah sukarela 75 kali dari Jatim, Gubernur Khofifah menyampaikan terima kasih dan apresiasinya.
Para pendonor tersebut merupakan pahlawan kemanusiaan karena telah dengan ikhlas menyumbangkan darahnya kepada mereka yang memerlukan.
Di tempat sama, Imam Utomo Ketua PMI Jatim mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan sehingga dapat kembali memimpin.
“Kami seluruh pengurus dan Dewan Kehormatan adalah relawan yang siap mengabdikan diri sesuai AD/ART PMI. Dengan dukungan PMI kabupaten/kota serta arahan Ketua Umum PMI dan Gubernur Jatim sebagai pelindung, kami siap melaksanakan tugas dengan baik dalam penanggulangan bencana, penyiapan kebutuhan darah dan tugas-tugas kemanusiaan yang lain,” tuturnya.