CERITARELAWAN.ID, Trenggalek - Pemerintah Kabupaten Trenggalek memberlakukan pemeriksaan Rapid Antigen kepada pelaku perjalanan yang masuk dan tinggal sementara waktu di Kabupaten Trenggalek saat libur natal dan tahun baru ini.
Dua titik pemeriksaan dipersiapkan, Puskesmas Baruharjo pintu pemeriksaan dari arah Tulungagung dan Puskesmas Pucanganak pintu pemeriksaan pelaku perjalanan dari arah Ponorogo.
Semua ini dilakukan untuk meminimalisir penyebaran Covid 19 di Trenggalek, mengingat ada kecenderungan peningkatan kasus ketika ada libur panjang.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin usai meninjau langsung pelaksanaan pemeriksaan Rapid Antigen dan Operasi Yustisi penegakan protokol kesehatan, pria ini jelaskan bawasannya bihaknya bersama 3 pilar melakukan operasi gabungan.
"Pertama operasi yustisi untuk penegakan protokol kesehatan. Kemudian sekaligus kita ingin memitigasi resiko penyebaran Covid melalui pelaksanaan random sampling Rapid Antigen kepada para pelaku perjalanan yang masuk ke Kabupaten Trenggalek yang mempunyai tujuan untuk menetap di Kabupaten Trenggalek beberapa waktu selama libur natal dan tahun baru," ujarnya, Kamis (24/12/2020).
Didampingi Komandan Kodim 0806 Trenggalek, Letkol Arh. Uun Samson Sugiarto dan Kapolres Trenggalek, AKBP Dony Satria Sembiring, pria yang aktab disapa Gus Ipin ini menambahkan, "kita terus melakukan target, akan tetapi tahap pertama perkelompok 50-50 orang. Ini fase pertama di pagi hari ini," imbuhnya.
Tadi kita cek, data sudah ada 20 orang yang masuk pengecekan dan 17 diantaranya non reaktif dan 3 masih menunggu hasil serta ada beberapa yang mengantri.
Nanti titiknya di Puskesmas Batuharjo dan Puskesmas Pucanganak. Besok pagi kita ke Pucanganak, kita cek juga yang disana. Sedangkan saat ini tengah kita persiapkan perangkat Rapid Antigennya.
Kalau mereka reaktif dan mereka menggunakan kendaraan umum, maka ya harus kita karantina. Kita pisahkan dengan pelaku perjalanan yang lain.
Sedangkan kalau mereka reaktif sekeluarga dalam satu kendaraan pribadi, maka nanti kita pertimbangkan apa mungkin mereka bisa pulang ke tempat tinggal secara aman.
Kalau tidak kita akan juga katantina ditempat ini. Tentunya kita akan koordinasi karena kalau lintas daerah perlu juga koirdinasi dengan daerah asal, jelas pria ini.
Kita sedang menyiapkan sekitar 3.000 hingga 5.000 Rapid Antigen. Bisa kita tambah, namun kita lihat dulu perkembangan hari ini. Berapa porsentase sampling dengan yang reaktif.
Kalau prosentasenya semakin besar kita akan semakin menggencarkan. Atau mungkin kita nanti akan kembali memberlakukan pembatasan wilayah, tutup suami Novita Hardini itu.
Sumber Dokpim Trenggalek
Editor nur
Copyright@CERITARELAWAN2020