CERITARELAWAN.ID, Surabaya – Akhirnya vaksin telah tiba ke 34 provinsi di Indonesia, begitu pula dengan Jawa Timur. Hari ini pun, sebanyak 77.760 vaksin Sinovac telah tiba di Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim, (4/1/2020).
Datangnya vaksin ini pun diterima langsung oleh Kepala Dinkes Jatim, Herlin Ferliana. Herlin mengatakan bahwa datangnya vaksin ini menjadi salah satu upaya untuk bisa membuat imunitas dalam tubuh menjadi lebih baik untuk bisa menyiapkan tubuh dalam melawan virus.
Herlin pun menyampaikan bahwa pada awalnya Jatim mendapat jatah gak si sebanyak 316.000, tetapi pada akhirnya direalisasikan sebanyak 77.760 vaksin.
“Sebetulnya jumlah ini lebih sedikit dibanding dengan perencanaan awal. Perencanaan awal itu jatim menerima 316.00 ribu. Tetapi hanya difokuskan untuk 7 provinsi terbesar. Dan dengan kebijakan baru ini seluruh provinsi mendapat. Sehingga mungkin nanti ada penerimaan tahap 1 tahap 2 dan seterusnya sesuai dengan peioritas yang akan diberikan,” terang Herlin dikutip dari beritajatim.com senin, (4/1/2021)
Dalam program vaksinasi ini, kelompok prioritas yang pertama adalah tenaga kesehatan, baik yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan ataupun yang bekerja di dinas kesehatan.
“Mereka ini lah orang yang paling berisiko tertular karena melayani orang-orang yang memang confirm dalam kondisi-kondisi dengan keluhanan yang tinggi, baik dengan tingkat kefatalan sedang ataupun kritis,” ujarnya.
Dengan vaksinasi pertama dilakukan kepada kelompok tenaga medis, Herlin berharap pelayanan di rumah sakit menjadi lebih optimal karena petugasnya telah memiliki imunitas yang lebih baik.
Kemudian Herlin pun mengatakan bahwa tenaga medis di Jatim sebanyak 193.000. Saat ini pun tenaga medis sedang dipetakan melalui riwayat kesehatannya. “Pertama data kesehatan pada diri mereka apakah mempunyai komorbid apakah pernah kena dan sebagainya. Untuk itu akan menjadi prioritas apakah ini bisa diimunisasi atau tidak,” ujarnya.
Setelah memetakan riwayat Komorbid, tenaga kesehatan diwajibkan untuk mengisi data nomer telepon, untuk kebutuhan pendistribusian.
“Kemudian mengisi data kontak. Nomor hapenya berapa. Sasaran nanti pendistribusian yang akan kami kirim sesuai dengan jumlah sasaran yang ada di masing-masing kabupaten. Jadi ini turun di provinsi. Nanri provinsi akan mendistribusikan ke kabupaten- kota berdasarkan data yang sudah mereka masukan. Datanya bersifat satu pintu,” terang Herlin.
Lokasi vaksinasi pun ditentukan oleh Dinkes Jatim, melalui seleksi kelayakan tempat penyelengaraan. Sehingga tidak semua fasilitas kesehatan bisa menjadi lokasi vaksinasi. “Nanti dinas kesahatan kabupaten kota akan mendistribusikan (vaksin, red) ke fasilitas pelayanan kesehatan yang sudah didaftar dan sudah memenuhi syarat sebagai tempat pelayanan imunisasi. Jadi tidak seluruhnya,” tukasnya.
Meski vaksin sudah tiba di masing masing provinsi, vaksinasi hanya akan dilakukan jika BPOM telah memberikan pernyataan bahwa vaksin ini layak pakai. Sebelum pertanyaan BPOM tersebut keluar vaksin di masing masing Dinkes Provinsi akan dijaga oleh pihak keamanan.
“Disimpan di dinas kesehatan provinsi ini punya yang namanya cold room ruangan dingin suhunya 2-8 drajat. Kami punya dua ruangan cukup besar. Ada satu room yang untuk vaksin covid ini kira-kira kami mampu menampung sampai 800.000,” pungkasnya.
Pewarta amin
Ediyor nur