Pesepeda nekat menerobos banjir di Jalan Raya Porong. (ist) |
Bahkan penyedotan menggunakan pompa yang dilakukan tak mampu membuat air surut. “Meskipun Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS) telah mengerahkan beberapa pompa besar yang dialirkan ke kolam penampungan dan memompa ke dalam tanggul, namun tetap percuma karena beberapa sungai penuh. Salah satunya Kali Ketapang, permukaan airnya penuh sehingga mengalir ke sini,” ungkap salah satu staf PPLS, Rico, Senin (18/1/2021).
Dari pantauan klikjatim.com, sungai Ketapang di sebelah Utara yang berbatasan dengan Kecamatan Tanggulangin terlihat penuh. Aliran air mengarah ke Selatan hingga Tol Buntung pun terendam banjir.
“Dari sungai Ketapang, air mengalir deras ke Jalan Raya Porong lewat saluran air di bawah tanggul. Saluran tersebut memang tidak ada penutupnya. Saat ini kami menutupnya dengan sak semen,” imbuhnya.
Sementara itu Koordinator Tim Reaksi Cepat Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, Dhofir mengatakan, pihaknya juga sudah mendatangkan dua pompa dengan total kapasitas 300 liter per detik atas permintaan PPLS. “Air kita pompa ke kolam penampungan. Kalau tidak hujan lagi, dibutuhkan waktu sekitar dua hari untuk menyedot air di Jalan Raya Porong ini,” tutur Dhofir.
Hingga siang ini, banjir di salah satu jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Sidoarjo dan Pasuruan masih terendam air dengan ketinggian sekitar 500 meter. Seorang pesepeda yang nekat lewat menunjukkan banjir masih sangat dalam, yaitu di ketinggian air sekitar 1 meter lebih.
Sumber berita asli klikjatim.com