Salah satu warga Muhammad Syakur, banjir paling parah terjadi di Desa Driyorejo.
Warga di Dusun Semambung bahkan mendirikan posko swadya yang rumahnya sangat berdekatan dengan Kali Surabaya.
“Hanya beberapa warga yang mengungsi yang rumahnya mepet kali,” katanya, Jumat (8/1/2021), seperti dilansir dari klikjatim.com
Banjir ini disebabkan meluapnya aliran air di Kali Surabaya. Itu setelah terjadi curah hujan deras dalam jangka waktu yang lama.
“Air selutut, sekitar 50 cm,” tambah Syakur.
Namun demikian, kondisi terkiri dikabarkan Camat Driyorejo Narto.
Setelah melakukan monitoring banjir dengan mendatangi jembatan Rolak Gunungsari Surabaya.
“Air sudah mulai surut dan jembatan Rolak sudah dibuka air lancar,” imbuhnya.
Sumber berita asli Klikjatim
Editor nur