Akad nikah dilakukan salah seorang pengamen. (Miftahul Faiz/Klikjatim.com) |
Acara yang digelar mendadak ini diikuti 15 pasang pengantin baik yang baru pertama kali nikah maupun yang sudah lama hidup bersama bahkan punya anak namun belum dinikahkan. Dengan kompak melakukan protokol kesehatan memakai masker.
“Awalnya kami prihatin karena hampir semua siswa program bimbingan belajar kami untuk anak jalanan yang sudah berjalan hampir 5 bulan ternyata tidak mempunyai Akte Kelahiran,” jelas Founder Omah Dhuafa Syaikhu Busiri.
Diceritakan, setelah ditelusuri ternyata semua orang tua siswanya tidak punya surat nikah. Tujuh pasangan sudah pernah nikah sirri sedang 8 lainnya belum pernah dinikahkan sama sekali.
“Kami ingin memberikan jaminan masa depan pendidikan siswa tidak terkendala administrasi kependudukan. Jadi kami mentargetkan semua siswa kami akan menerima Akte Kelahiran,” tambah Syaikhu yang juga anggota DPRD Kabupaten Gresik dapil 1.
Acara yang berlangsung sekitar tiga jam tersebut diakhiri dengan tausiah yang disampaikan KH. Sahrul Mubarok.
Ketua Omah Dhuafa Afif Fakhruddin menyatakan, pihaknya akan melakukan agenda kelanjutan nikah massal Dengan cakupan yang luas.
“Kami merencanakan bulan Maret mengadakan Nikah Massal untuk dhuafa seluruh wilayah Kabupaten Gresik . Jadi bulan Maret insyaallah semua pasangan akan menerima surat nikah,” tuturnya.
Diketahui, Omah Dhuafa merupakan organisasi sosial yang berkiprah di bidang pendidikan dan kesehatan.
Sumber berita asli klikjatim.com