Hilang Diduga Nekat Terjun ke Bengawan Solo, Warga Plupuh Sragen Ditemukan Meninggal Terapung

Seorang warga di Kecamatan Plupuh yang menghilang selama dua hari dan diduga terjun ke Sungai Bengawan Solo ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Rabu (20/1/2021)

CERITARELAWAN.ID, SRAGEN – SP, 30, warga di Kecamatan Plupuh, Sragen, ditemukan meninggal dunia dalam kondisi terapung di Sungai Bengawan Solo. Mayat pria tersebut ditemukan tepatnya di Dukuh Ngadirejo RT 001, Desa Gentanbanaran, Kecamatan Plupuh, Rabu (20/1/2021) petang.

Jasad SP kali pertama ditemukan warga sekitar pukul 17.13 WIB. Warga kemudian melaporkan penemuan mayat itu ke Polsek Plupuh yang diteruskan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen.

Mendapati laporan itu, sejumlah relawan dari berbagai lembaga seperti PMI Sragen, PSC 119 Sukowati, SAR Poldes Sepat, SAR MTA, Bagana dan lain-lain tiba di lokasi. Proses evakuasi jasad SP disaksikan ratusan warga setempat.

Sebelum diserahkan kepada pihak keluarga, jasad SP sempat dibawa ke Ruang Jenazah RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen untuk divisum. Namun, tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan di tubuhnya.

"Korban depresi karena penyakit menahun," papar Kepala Pelaksana Harian BPBD Sragen, Sugeng Priyono, seperti dilansir dari Solopos.com.

Kronologi

Diberitakan sebelumnya, SP diduga mengakhiri hidupnya sendiri dengan menceburkan diri ke Sungai Bengawan Solo di wilayah Desa Karanganyar, Kecamatan Plupuh, pada Senin (18/1/2021). Korban diduga mengalami depresi karena penyakit kulit menahun.

Sekitar pukul 10.45 WIB, ia kedapatan melompat pagar di belakang rumahnya. Aksi itu diketahui oleh keponakaannya, Khoirul Basir.

Melihat pamannya berlari menuju tepi Sungai Bengawan Solo, Basir berusaha mengejarnya. Akan tetapi, sesampainya di tepi Sungai Bengawan Solo, ia tidak menemukan pamannya. Namun, ia menemukan jejak kaki di tepi sungai yang diduga jejak kaki pamannya.

Sejak saat itu, SP diketahui tidak kembali ke rumah. Pihak keluarga sudah mencari keberadaan SP namun tidak ketemu.

“Sempat ada laporan yang menyebutkan dia sudah balik [ke rumah] karena ada orang yang melihat dia berjalan dari arah sungai. Namun, setelah dicek ke keluarga dan warga sekitar, orang itu dipastikan bukan dia [SP]. Itu ternyata beda orang. Ada dugaan kuat dia menceburkan diri ke sungai sehingga operasi pencarian korban dimulai,” terang rescuer Basarnas Pos SAR Solo, Gohan Wijayana. (Cak Amin)

"Korban depresi karena penyakit menahun," papar Kepala Pelaksana Harian BPBD Sragen, Sugeng Priyono, kepada Solopos.com.