Perjuangan Relawan Pemulasaran Jenasah Covid -19 di Tulungagung


CERITARELAWAN.ID, TulungagungPuluhan warga Kabupaten Tulungagung meninggal dunia karena COVID-19. Proses pemulasaran jenazah beberapa diantaranya dilakukan oleh relawan. Di balik semua itu, ada Basarta , ormas yang bergerak soal sosial kemanusiaan.

“Sampai hari ini, Basarta sudah memakamkan 10 warga yang semuanya adalah warga Tulungagung yang meninggal karena COVID-19,” kata Edy Siswoyo seperti dikutip dari AJTTV.COM Minggu (3/1/2021)

Edy mengaku awalnya ada perasaan takut saat memutuskan menjadi relawan pemulasaran jenazah pasien COVID-19. Namun perasaan iba memanggil Edy dan kawan – kawan untuk melibatkan diri, sekaligus menghilangkan rasa takut yang ada.

“Rasa takut awalnya ada, tetapi saya sering komunikasi dengan dokter, bagaimana supaya tidak tertular. Yang penting harus safety. Untuk urusan muka harus betul-betul rapat. Setelah memakamkan tangan harus dimasukkan ke cairan alkohol 70 persen. Hampir setiap hari seperti itu,” beber pria berusia 49 tahun ini.

Awalnya Edy berkordinasi dengan para anggota sebelum menjadi relawan pemulasaran jenazah pasien COVID-19 . Sebelum itu, Basarta menginginkan ada keterlibatan nyata masyarakat dalam membantu penanganan COVID-19, khususnya proses pemulasaran jenazah.

Tim pemulasaran akhirnya dibentuk beranggotakan dari Basarta. Semua dilakukan demi memberikan sumbangsih kepada masyarakat di tengah pandemi Corona. Berjalannya waktu, relawan bertambah menjadi 16 orang dibagi menjadi 2 regu.

Dalam menjalankan tugas, Basarta bekerja sama dengan pemerintah Desa serta keluarga Pasien Covid -19. Kini, hampir setiap hari mereka memakamkan warga yang meninggal karena COVID-19. Entah awalnya berstatus pasien apa, tetapi kemudian hasil swab menyatakan mereka terkonfirmasi COVID-19.

“Dulu awalnya satu, sekarang sehari bisa lebih dari dua kali pemakaman. Pernah dalam sehari sampai tiga kali. Mayoritas terkonfirmasi COVID-19 ” terang Edy.

Rasa lelah tentu dirasakan para relawan, termasuk Edy. Karena rata-rata pemakaman dilakukan malam hari bahkan dini hari.

Ia mengatakan, apa yang dilakukan anggota Basarta ini atas alasan kemanusiaan.

“Ini tulus kami lakukan untuk kemanusiaan .Dan Ini kami lakukan karena permintaan dari keluarga maupun pemerintah Desa Setempat ,” ujarnya

Pewarta amin

editir nur