Kolase puting beliung yang terjadi di Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, Jawa Tengah (Foto: Tangkapan layar video viral) |
Saat ini sel awan pembentuk awan Cumulonimbus memang terpantau cukup aktif di wilayah Selatan Jawa Tengah, termasuk di langit wilayah Kabupaten Wonogiri.
Kasi Data dan Informasi BMKG Kelas I Semarang, Iis Widya Harmoko yang dikonfirmasi mengatakan, pada dasarnya pembentukan awan tebal merata di wilayah Jawa Tengah. Demikian halnya pembentukan awan kumulonimbus, di selatan Jawa Tengah.
"Kebetulan terkait dengan fenomena puting beliung tersebut, terjadinya ada di Kabupaten Wonogiri, tepatnya di kawasan Waduk Gajah Mungkur," ungkapnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Iis juga menyampaikan, UPT BMKG Stasiun Meterologi Ahmad Yani Semarang telah melakukan analisis terkait fenomena waterspout yang terjadi di kawasan Waduk Gajah Mungkur tersebut.
Disebutkan bahwa kondisi dinamika atmosfer menunjukkan adanya sirkulasi siklonik di selatan Indonesia, yang memicu terbentuknya belokan angin dan pertemuan angin di beberapa wilayah di Jawa Tengah.
Kondisi tersebut didukung dengan masa udara yang labil serta kelembaban udara yang cukup tinggi dari lapisan bawah hingga lapisan atas, sehingga mendukung proses pembentukan awan hujan di Jawa Tengah.
"Tak terkecuali di wilayah Wonogiri yang sempat ditandai dengan munculnya puting beliung di atas permukaan air atau waterspout tersebut," jelasnya.
Ia juga menyampaikan, Indeks ENSO di NINO 3.4: -0.90 yang dapat mempengaruhi peningkatan hujan di wilayah Indonesia. Selain itu fenomena MJO aktif tetapi tidak cukup berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.
Berdasarkan pantauan dari Citra Satelit dan Radar, BMKG Ahmad Yani Semarang telah mengeluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrim dari Pukul 13.50 WIB dan telah diupdate pukul 16.25 WIB.
"Wilayah Wonogiri juga termasuk salah satu wilayah yang masuk dalam peringatan dini cuaca ekstrim tersebut," tambah Iis.
Sumber berita asli republika.co.id