2 Jam Terkubur Longsor di Nganjuk, Ibu Hamil 8 Bulan Selamat dari Maut



CERITARELAWAN.ID, Nganjuk - Yuliatin (32) ibu yang sedang mengandung 8 bulan berhasil selamat dari longsor setelah bertahan di reruntuhan puing dan longsor selama 2 jam. Saat malam kejadian, dia hanya bersama putrinya menjaga warung. “Suami saya sedang berada di rumah ibu semalam,” ujar Yuli dengan suara lirih menahan sakit.

Dikutip dari koranmemo.com Evakuasi berlangsung sangat dramatis, Yuli mengaku saat tanah tanah longsor mulai bergerak dia langsung menyelamatkan diri dengan cara berlindung di bawah kursi, sedangkan putrinya berlindung di bawah meja dapur. “Saya tidak tahu bagaimana nasib putri saya malam itu, karena keadaan gelap,” ujarnya.

Istri Warsito ini, terus berusaha mempertahankan bayi yang ada di dalam kandungannya, menahan perutnya yang besar dengan dada dan kaki. Sembari menahan rasa sakit di kaki kanannya tertancap paku. Dia hanya berharap, bisa menyelamatkan nyawanya dan anak yang ada di dalam kandungannya. “Walaupun rasanya tidak mungkin saya akan selamat. Selama dua jam saya tertimbun cor-coran, balok kayu dan tanah, dengan kaki terluka parah, ” paparnya.

Dengan keadaannya yang terimpit dan rasanya tidak ada harapan untuk selamat, ibu yang sehari-harinya menjaga warung kopi miliknya sendiri ini, terus berusaha teriak minta tolong.

Hingga pertolongan datang, saat dia mulai kehabisan nafas. Dalam keadaan gelap Yuli di evakuasi oleh beberapa petugas dan warga yang melakukan evakuasi. “Saya tidak tahu siapa saja yang menyelamatkan saya malam itu, yang saya dengar hanya suara orang ramai dan gergaji memotong balok kayu yang menimbun saya,” tambahnya.

Sangat mengkhawatirkan nasib putri kecilnya, Yuli menerima kabar baik saat salah satu orang yang menyelamatkannya mengaku, bahwa putrinya berhasil diselamatkan dan tidak ada luka.

Emi Candra Dewi, Petugas Kesehatan Pukesmas Ngetos menuturkan, bahwa kandungannya dalam keadaan baik-baik saja. “Namun, Ibu Yuli mengalami hipertensi, yang disebabkan rasa cemas,” tutur Emi bidan yang menangani Yuli.

“Kakinya yang robek akibat paku dan luka-luka ringan sudah dibersihkan,” pungkasnya.

Musibah longsor yang menutup akses jalan alternatif itu, terjadi pada Minggu (14)2) petang, berawal dari hujan deras yang melanda Kabupaten Nganjuk. Tanah longsor terjadi di Dusun Selopuro, Desa/Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, dan menimpa rumah warga. (Cak Amin)