CERITARELAWAN.ID, BANJARMASIN - Pasca bencana banjir di Kalimantan Selatan yang merusak sarana dan prasarana sanitasi dan fasilitas umum lain berdampak pada krisis air bersih. Sebab, sanitasi maupun sumber air bersih rusak parah.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, PMI melatih cara mengolah air bersih secara mandiri di lokasi banjir, tepatnya di Kabupaten Tanah Laut Kalsel.
Penyediaan air bersih menjadi masalah utama yang harus segera diatasi. Untuk memenuhi kebutuhan korban banjir seperti untuk masak, mencuci, MCK maupun kebutuhan lainnya.
Wahyu Gowank Fasilitator PMI Pusat mengatakan hari ini (Senin, 8/2) untuk mendukung pelayanan air bersih dan sanitasi, PMI melatih tata cara penjernihan dengan metode pengendapan menggunakan PAC.
Wahyu mengungkapkan kegiatan pelatihan ini diikuti oleh puluhan Sukarelawan PMI Kabupaten Tanah Laut Kalimanatan Selatan.
Wahyu berharap mampu melayani kebutuhan air bersih secara mandiri untuk pengungsi korban banjir di Kabupaten Tanah Laut Kalsel. Tambahnya
Sebelumnya, posko Tanggap darurat bencana (TDB) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan telah menerjunkan 35 personil untuk membantu meringankan beban korban terdampak banjir dengan mendistribusikan 169.000 liter air bersih, 709 paket sembako, 64.689 makanan siap santap, 32 kali layanan ambulan dan 378 kali layanan psikososial support program(psp).
Sedangkan bantuan logistik untuk korban banjir di kabupaten Tanah Laut Kalsel hingga hari ini, Senin 8/2/2021 telah terdistribusi hygiene kit 32, selimut 266, matras 47, terpal 25, sarung 180, alat dapur umum 3 set, cleaning kit 6, pompa air 1 set, tandon air 3, reward PSP 214, sandal jepit 77 psc, dan popok bayi sebanyak 852 psc serta 4 armada pendukung lainnya.
Diketahui dari data PMI kabupaten Tanah Laut bahwa musibah banjir yang melanda kawasan Tanah Laut Kalsel berdampak 42.543 jiwa, 1.630 jiwa mengungsi dan 7 dinyatakan meninggal akibat bencana banjir. (Ghufron/Cak Amin)