CERITARELAWAN.ID, Tulungagung — Arisan Ilmu Nol Rupiah yang digelar Sekretariat Bersama Relawan Penanggulangan Bencana Jawa Timur (SRPB Jatim), kali ini agak beda. Pasalnya, Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena) ikut hadir dalam kegiatan ini, Sabtu (27/3/2021).
Arisan Ilmu Nol Rupiah diadakan di Markas Barisan SAR Tulungagung (Basarta), di Kelurahan Sembung, Kabupaten Tulungagung. Bagi Mosipena, kegiatan ini merupakan yang kedua kali diikuti. Sebelumnya, Mosipena nimbrung di Pondok Pesantren (Ponpes) Sumber Pendidikan Mental Agama Allah (SPMAA) yang berada di Jalan Raya Desa Turi, Kecamatan Turi, Lamongan, Sabtu (27/02/2021) lalu.
Dalam giat ini juga dihadiri oleh Basarnas Trenggalek yang sekaligus sebagai pemateri terkait “water rescue”.
Adapun dari 70 peserta yang hadir dalam kegiatan ini berasal dari berbagai organisasi relawan di Jawa Timur. Diantaranya berasal dari Nganjuk, Madiun, Kediri, Surabaya, Blitar, Trenggalek, Ponorogo, dan tuan rumah Tulungagung.
“Arisan Ilmu Nol Rupiah ini merupakan kesempatan amat berharga, dimana Basarnas dikesempatan ini menyosialisasikan pengetahuan dan peningkatan skill dari potensi relawan,” ungkap Fitra Adma, dari Basarnas Pos Trenggalek.
Sedangkan Wakil Koordinator SRPB Jatim Wawan Kimiawan menyatakan, kegiatan ini bersifat eduksi terhadap peserta relawan Search and Rescue (SAR).
“Arisan Ilmu Nol Rupiah di sini tanpa memungut biaya dari peserta atau relawan. Namun memberikan edukasi tanggap darurat, cepat, dan sigap dalam menolong korban,” ujar Wawan.
Sementara, menurut Ketua Basarta Tulungagung Edy Siswoyo mengatakan, jika kegiatan ini untuk membangun semangat kebersamaan dalam mewujudkan program Arisan Ilmu Nol Rupiah kepada peserta atau relawan.
”Hari ini kita akan menggelar berbagai simulasi kegiatan, antara lainnya bagaimana cara menolong korban dengan tandu, cara memakai perahu karet, serta edukasi Mosipena,” ungkap Edy.
Fitra Adma menambahkan, teknik dan cara dalam menolong korban, baik secara vertical rescue atau di water rescue. Setelah pemaparan teknik dan cara menolong korban, peserta mengikuti simulasi dengan perahu karet di Kali Ngrowo, depan markas Basarta.
Rahma salah satu peserta kegiatan mengatakan saya sangat senang dengan adanya kegiatan ini, karena saya bisa nambah wawasan, pengetahuan serta teman
Di akhir acara, peserta dikenalkan dengan Mosipena.Perlu diketahui, Mosipena adalah sebuah unit kendaraan untuk melakukan edukasi kebencanaan kepada masyarakat yang bisa dioperasionalkan keliling dan mendekati sasaran. Di dalamnya terdapat berbagai alat canggih dan lengkap. Di antaranya videotron, komputer, mobile sound system komplit, buku-buku, banner, dan kelengkapan unit lainnya.