Gempa Tewaskan 6.234 Orang di Yogyakarta


CERITARELAWAN.ID, Yogyakarta - Tepat hari ini 15 tahun yang lalu, atau 27 mei 2006 Gempa Bermagnitudo 6,3 mengguncang wilayah yogyakarta dan sebagian jawa tengah, Gempa tersebut terjadi kurang lebih pukul 05.55 WIB selama 57 detik dengan pusat gempa berada di 10 km Timur Pundong,Yogyakarta pada kedalaman 12,5 km (usgs).

meskipum magnitudonya tidak terlalu besar, Gempa ini mampu membunuh 6.234, Total jumlah korban meninggal di Yogyakarta 4.554 orang.Sementara di Jawa Tengah korban meninggal mencapai 1.680 orang korban luka-luka mencapai 38,568–137,883 orang.

390.077 lebih rumah roboh akibat gempa, 500 ribu sampai sejuta orang kehilangan tempat tinggal menelan kerugian sebesar 2,9 triliun rupiah (3,1 miliar US dollars). Wilayah kerusakan terberat adalah Bantul dan Klaten, termasuk kerusakan serius pada Candi Prambanan dan Makam Sultan dari Abad 16 di Imogiri.

●Penyebab gempa

Berdasarkan penelitian berjudul Karakterisasi Sumber

Gempa Yogyakarta 2006 berdasarkan Data GPS yang dipublikasikan dalam Jurnal Geologi Indonesia Volume 3, 1 Maret 2008, diketahui bahwa gempa tersebut berasal dari sesar opak.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Cecep Sulaeman, Lestari Cendekia Dewi, dan Wahyu Triyoso itu pun disebutkan bahwa terjadi pola arah perpindahan dan pola arah anomali positif strain geser maksimum yang menunjukkan bahwa sesar berarah barat daya-timur laut.

Pola perpindahan tersebut menunjukkan jenis sesar mendatar mengiri.

Sementara episentrum gempa bumi diduga berlokasi lebih kurang 10 km sebelah timur Bantul yang ditunjukkan oleh anomali positif strain geser maksimum.

Analisa lainnya disampaikan Rovicky Dwi Putrohari, dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Berdasarkan analisanya, kemungkinan besar tak hanya satu sesar saja yang aktif di Yogyakarta, melainkan ada empat sesar yang berkontribusi pada gempa tahun 2006 silam.

Sesar pertama, yakni sesar opak.

Namun begitu, ia mencatat adanya sesar kedua yang berada sekitar 10 kilometer sebelah barat sesar opak. Sementara sesar ketiga yakni sesar yang melintas dari Prambanan ke arah tenggara dan melintasi wilayah Gantiwarno, Klaten.

Sesar ini jadi batas utara pegunungan Sewu. 

Sementara itu, sesar keempat yakni berada di Parangtritis mengarah ke barat daya.

Berdasarkan analisa yang ia buat, ada kesimpulan  yakni terdapat empat sesar yang aktif ketika gempa mengguncang Yogya 2006 silam.

Sumber : https://geologi.co.id/2006/09/13/empat-patahan-dalam-gempa-yogya/