Sejarah Hari Donor Darah Sedunia



Sahabat CERITARELAWAN.ID SejarahHari Donor Darah Sedunia mungkin belum banyak dari kita yang mengetahui sejarah pertama kali transfusi darah atau biasa juga disebut donor darah. Upaya untuk melakukan transfusi ternyata sudah dilakukan pada abad ke - 15. Infussera menceritakan bahwa pada tahun 1942, Paus Innosensius VII mengalami koma.

Kemudian melakukan transfusi darah melalui mulut sesuai anjuran tenaga kesehatan saat itu. Pada saat itu belum ada pengetahuan tentang Donor Darah. Akhirnya transfusi gagal dan mengakibatkan kematian Paus Innosensius VII dan ketiga anaknya.

Meski mengalami kegagalan, upaya untuk melakukan transfusi darah tidak pernah berhenti. Penelitian dan metode baru sedang diupayakan. 

Penelitian yang dilakukan pada abad ke-17 berhasil diterapkan pada sesama hewan. Tapi sayangnya itu tidak berhasil jika diterapkan pada manusia.

Dokumentasi transfusi darah

Dokumentasi pertama tentang transfusi darah ditulis pada tanggal 15 Juni 1667 oleh Dr. Jean-Baptiste Denys, ahli medis terkenal pada masa Raja Louis XIV dari Perancis. 

Dia melakukan transfusi darah seekor domba kepada seorang anak laki-laki berusia 15 tahun.

Transfusi berhasil dan anak itu selamat. Ini juga dilakukan dalam eksperimen lain dan juga bertahan. Namun, karena jumlah darah yang ditransfusikan sedikit, mereka juga mengalami reaksi alergi. Denys terus melakukan eksperimen yang mengakibatkan kematian Baron Bonde dan Antoine Mauroy.

Akhirnya, penelitian Denys ditolak oleh banyak pihak dan harus dihentikan pada tahun 1670. Sejak itu, penelitian atau upaya transfusi darah dilarang. 

Namun yang disebut peneliti, larangan tersebut tidak membuat semangat mereka untuk terus melakukan penelitian.

Penelitian transfusi darah

Penelitian juga dilakukan oleh Christian Zagado yang meneliti dampak perubahan volume pada fungsi peredaran darah dan mengembangkan metode peredaran darah silang pada hewan. 

Penelitian transfusi darah terus berkembang pada abad ke-19 dengan ditemukannya perbedaan golongan darah setelah pencampuran darah dari pendonor dan dari penerima sebelum transfusi. 

Ini adalah kemajuan yang mendukung transfusi darah yang lebih baik. Ini dilakukan oleh Blundell dengan menggunakan darah suami pasien sebagai donor, dan mengambil 4 ons darah dari lengannya untuk ditransfusikan ke istrinya. 

Dari tahn 1825 hingga 1830, Dr. Bundell melakukan 10 transfusi, 5 di antaranya sangat berguna, dan dia juga mempublikasikan keberhasilannya.

Ia juga mendapat banyak manfaat dari transfuse darah. Meski begitu, ada juga pasien yang meninggal. Hingga tahun 1901 ketika seorang dari Austria bernama Karl Landsteiner menemukan pengelompokan darah manusia, di mana transfusi darah menjadi lebih aman. Ia berhasil menemukan pengelompokan darah menjadi golongan darah A, B, AB, dan O.

Dengan pengelompokan tersebut, transfusi darah tidak lagi dilakukan secara sembarangan dan disesuaikan menurut golongan darah. 

Atas penemuannya tersebut, Karl Landsteiner menerima Hadiah Nobel dalam Psikologi dan Kesehatan pada tahun 1930.

Memperingati hari donor sedunia

Mari kita bersama-sama mendonor darah, dengan mendonor darah secara rutin, kita telah membantu menyelamatkan nyawa sesama sepanjang tahun. 

Hari donor darah sedunia yang diperingati setiap tanggal 14 Juni ini dipilih dari kelahiran Karl Landsteiner, pemenang Hadiah Nobel yang menemukan sistem kelas darah.

Hari donor darah sedunia bermanfaat sebagau upaya untuk meningkatkan kesadaran akan perlunya darah dan produk darah yang aman, dan untuk berterima kasih kepada para pendonor atas sumbangan darah yang telah menjadi penyelamat nyawa secara sukarela. 

Demikian ulasan tentang sejarah hari Donor Darah sedunia semoga bermanfaat.(amin)

Sumber : www.enkosa.com