CERITARELAWAN.ID, Ponorogo - Angka kematian akibat virus Covid-19 di Kabupaten Ponorogo masih menunjukkan predikat cukup tinggi dibandingkan dengan kabupaten lain di Jawa Timur, sedangkan jumlah tenaga kesehatan (Nakes) dan petugas pemulasaran jenazah Covid-19 di rumah sakit sangat terbatas sehingga menyebabkan rasa kemanusiaan itu muncul untuk membantu menjalankan kewajiban fardhu kifayah ini. Lantas, ketika ada kesempatan bagi relawan yang siap menjadi petugas pemulasaran jenazah protolkol kesehatan Covid-19, hati nurani praktisi JRA Batoro Katong Ponorogo terpangggil untuk mengambil peran dalam tugas kemanusiaan tersebut.
Pelatihan pemulasaraan jenazah Covid-19 ini diadakan tim NU Care Pengurus Cabang (PC) Nahdlatul Ulama Kabupaten Ponorogo bertempat di RSU Muslimat Ponorogo, Rabu (4/8/2021)
Materi pelatihan pemulasaraan jenazah Covid-19 tersebut menekankan pada tata cara pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) dan pelepasannya dengan baik dan benar agar mencegah terjadinya penularan dari jenazah kepada para petugas pemulasaraan.
H. Fatchul Azis Ketua PC NU Ponorogo menghimbau dan menyampaikan kepada para relawan untuk selalu menjaga diri pada saat bertugas terutama saat pemulasaran jenazah Covid-19.
"Relawan adalah orang-orang yang berjiwa kemanusiaan tinggi, memberanikan diri terjun langsung membantu untuk mengurus jenazah terkonfirmasi Covid-19 karena tidak semua orang berani dan mau, saya berpesan agar selalu menjaga diri dan berhati-hati pada saat melaksanakan tugas nanti" Terangnya
Darmono salah satu peserta pelatihan dari JRA Batoro Katong Ponorogo mengungkapkan sangat bahagia karena ada materi yang sebelumnya belum pernah didapatkan yakni daam pemulasaraan jenazah yang terkonfirmasi Covid-19.
"Kami (peserta pelatihan) dibekali tata cara untuk memakai APD dengan baik dan benar sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) dan bagaimana cara melepaskannya oleh tim Pengendalian dan Pencegahan Infeksi (PPI) RSU Muslimat Ponorogo" ungkap Darmono, Praktisi JRA Batoro Katong.
"Pemakaian serta pelepasan APD dengan baik dan benar untuk mengurangi resiko penularan virus Covid-19 dari jenazah kepada petugas. Kebanyakan para Nakes yang ikut menjadi korban virus ini dikarenakan pemakaian serta pelepasan APD tidak sesuai prosedur. Selain itu, sebagai praktisi JRA, tak lupa kami berikhtiar secara batin agar mendapatkan penjagaan Allah Swt selama bertugas dengan berdoa dan membaca ayat-ayat penjaga dalam Al Qur'an" tambahnya.
Cholid Abasa Rifa'i kepada Infokom JRA Batoro Katong menambahkan, saya mengapresiasi kepada anggota praktisi JRA Batoro Katong yang telah ikut peduli mengikuti pelatihan pemulasaran jenazah protokol kesehatan Covid-19.
"Atas nama JRA Batoro Katong, kami apresiasi kepada para praktisi JRA Batoro Katong yang berkenan mengikuti kegiatan mengikuti pelatihan pemulasaran jenazah protokol kesehatan Covid-19 dan siap menjadi relawan pemulasaraan jenazah Covid-19. Semoga menjadi ladang amal ibadah bagi mereka." Pungkasnya. (mukhlas/amin)