CERITARELAWAN.ID, Ponorogo - Sebagai upaya untuk mencegah dan meminimalisir dampak learning loss atau hilangnya kesempatan belajar siswa akibat kurang efektifnya pembelajaran dalam jaringan (daring), Yayasan Al-Ittihad Ponorogo bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi menjalankan program dengan nama Program Kejar Mutu Sekolah Dasar melalui Kegiatan Pendampingan Psikososial Peserta Didik di Masa Pandemi Covid-19 tahun 2021. Program ini dilaksanakan dalam kurun waktu selama satu bulan terhitung mulai tanggal 9 Agustus 2021 sampai dengan 9 September 2021.
Ali Fahrudin mengatakan Yayasan Al-Ittihad Ponorogo dapat mengikuti program dari Kemendikbudristek ini melalui tahap seleksi. "Sebelumnya, kami dari Yayasan Al-Ittihad Ponorogo mengikuti seleksi yang diadakan oleh Kemendikbudristek di Jakarta. Kami mempresentasikan metode dalam pendampingan psikososial, alhamdulillah lolos dan dapat berangkat." Ujar ketua tim kegiatan tersebut.
Ia menambahkan bahwa Yayasan Al-Ittihad Ponorogo berkesempatan mendapatkan dua tempat di Provinsi Kalimantan, yakni Kota Banjarmasin dan Kabupaten Barito Kuala. "Untuk sasaran tempat dalam program ini, Yayasan Al-Ittihad Ponorogo ditempatkan di Kota Banjarmasin dan Kabupaten Barito Kuala." ucapnya.
Dalam pelaksanaannya, Yayasan Al-Ittihad Ponorogo terus berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin termasuk menentukan sekolah sasaran dalam program ini. Sekolah yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin sejumlah sepuluh sekolah dasar yang berada di lima kecamatan. Kemudian untuk untuk di Kabupaten Barito Kuala juga berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Kuala dan menunjuk sepuluh sekolah dasar di dua kecamatan.
Setelah diadakan pembukaan bersama dengan Dinas Pendidikan, Pengawas, dan Kepala Sekolah di Hotel Best Western (18/8/21), kemudian tim bergerak cepat menjalankan program yang telah disepakati bersama tersebut.
Sebelum kegiatan pendampingan psikososial dilaksanakan, sekolah sasaran melaksanakan Assesmen Kompetensi Minimum Literasi dan Numerasi untuk mengetahui kemampuan peserta didik. Setelah AKM dilaksanakan, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pendampingan psikososial oleh fasilitator dengan melibatkan guru kelas. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Cinema Biblio Edukasi (CBE) dimana peserta didik diajak menonton film dan cerita yang mengandung unsur pendidikan.
Mukhlas Habibi, fasilitator program ini menyebutkan metode CBE efektif digunakan untuk membangkitkan kembali semangat belajar peserta didik. "Dengan metode CBE, peserta didik diajak berperan aktif untuk menonton film dan bercerita, sehingga gairah untuk belajar kembali hadir di dalam diri peserta didik yang saat ini sedang mengalami stress akibat kegiatan pembelajaran daring yang kurang optimal" tuturnya.
Siti Masliah, Kepala Sekolah Dasar Pelambuan 4 Banjarmasin menuturkan program ini sangat menarik dan bermanfaat, ia berharap program ini terus berlanjut. "Program pendampingan psikososial ini sangat menarik dan bermanfaat, terbukti banyak peserta didik kembali bersemangat dalam belajar, saya harap program semacam ini terus berlanjut. Terimakasih kepada Al-Ittihad Ponorogo atas dedikasinya di sekolah kami" pungkasnya. (amin)