CERITARELAWAN.ID, Gresik - Setelah melaksanakan pelatihan Penanggulangan Pertama (PP) tingkat mahir , PMI (Palang Merah Indonesia) Jawa Timur kembali menggelar Pelatihan Manajemen Tanggap Darurat Bencana tahun 2021 selama tujuh hari mulai Selasa (21/9/2821).
Pelatihan diikuti 27 peserta utusan dari PMI Kabupaten/ Kota di Jawa Timur. Peserta adalah mereka yang sudah memiliki spesialisasi di bidangnya masing-masing. Harapannya, jika terjadi bencana, bisa langsung bergerak sesuai bidangnya.
Wakil Ketua PMI Jawa Timur Soebagyo, SW, mewakili Ketua H. Imam Utomo S, mengatakan, ini adalah program pelatihan yang sangat penting karena menyangkut soal gabungan dari berbagai pelatihan teknis mulai assesmen, pertolongan pertama, dapur umum, manajemen posko maupun selter.
Ketua PMI Jawa Timur H. Imam Utomo menghendaki bahwa setiap kabupaten/kota harus punya satu pleton yang terdiri berbagai keahlian khusus. Ini perlu disiapkan karena PMI bertekad jika terjadi bencana maka PMI harus hadir di lokasi 2 jam setelahnya. Tambahnya
Oleh sebab itu tugas PMI ini tidak ringan. Karenanya, dalam melaksanakan tugas, harus selalu mengedepankan tiga hal utama yakni cepat, tepat dan akurat. Terangnya
BMKG telah merilis akan terjadinya bencana yang mengarah pada gelombang tsunami di pantai selatan, Pacitan.
PMI Jawa Timur mengantisipasi dengan berbagai kemungkinan. Terutama peralatan yang diperlukan dan cara pengungsiannya. Sebab itu kepada peserta pelatihan untuk membuat skenario dan merumuskan evakuasinya secara detil (amin)