Cara Obati Karies Gigi dan Cara Mencegahnya

Karies Gigi (Foto Pixabay)
CERITARELAWA.ID, Ponorogo - Penampilan fisik yang sempurna akan mempengaruhi kepercayaan diri seseorang. Penampilan fisik yang sempurna meliputi kulit yang putih, mulus dan bersih dan juga tubuh yang proporsional. Namun, ada lagi satu faktor penting yang menentukan tingkat kepercayaan diri seseorang yaitu kesehatan gigi dan mulut.

Sebagai saluran utama tempat masuknya makanan dan minuman yang akan dicerna tubuh, rongga mulut menjadi sarang untuk berbagai macam kuman dan bakteri yang akan menyebabkan masalah. Masalah yang umum terjadi di dalam rongga mulut adalah bau mulut yang tidak sedap, gigi berlubang, radang gusi, gigi kuning, gusi bengkak dan karies gigi.

Karies gigi dianggap masalah di dalam rongga mulut yang paling mengganggu penampilan. Meski pun karies gigi pada anak sangat umum terjadi, tetapi tidak menutup kemungkinan orang dewasa mengalami karies gigi. Karies gigi adalah penyakit di dalam rongga mulut yang bisa merusak struktur gigi dan kesehatan gigi dan mulut. Walau pun karies gigi sering kali disepelekan, karies gigi bisa menyebabkan kematian jika tidak kunjung ditangani oleh dokter gigi.

 Penyebab Karies Gigi

 Mulut merupakan sarang bagi bakteri dan kuman. Ada banyak bakteri dan kuman yang menumpuk di dalam mulut yang berasal dari makanan yang kita konsumsi. Bakteri yang paling umum menjadi penyebab terbentuknya karies gigi adalah bakteri streptococcus mutan. Selain menyebabkan bau mulut yang tidak sedap, penyebab karies gigi juga berasal dari bakteri yang ada di dalam mulut.

Selain itu, karies gigi bisa disebabkan oleh sisa-sisa makanan yang menumpuk di dalam rongga mulut dan gigi seperti sisa makanan, terutama makanan yang memiliki kandungan glukosa yang tinggi seperti makanan berkarbohidrat, permen, gula dan makanan manis lainnya.

Bakteri, sisa makanan, ludah dan asam yang menumpuk di gigi akan membentuk plak yang merupakan lapisan lengket pada permukaan gigi. Lapisan plak akan terbentuk dalam interval waktu 20 menit setelah kita mengkonsumsi makanan. Itulah sebabnya kita harus menyikat gigi kita setelah selesai makan.

 Proses Pembentukan Karies Gigi

Karies gigi terbentuk dari adanya plak yang menempel di permukaan gigi. Plak adalah lapisan lengket pada permukaan gigi yang terbentuk dalam kurun waktu 20 menit setelah kita mengonsumsi makanan. Plak berasal dari campuran bakteri seperti streptococcus mutan, asam, saliva atau cairan ludah, gula dan sisa-sisa makanan yang menempel pada gigi.

Plak yang terus saja dibiarkan akan membentuk jaringan keras yang mengalami proses demineralisasi. Demineralisasi merupakan proses perubahan mineral pada email gigi yang larut menjadi asam. Melalui proses demineralisasi maka akan terbentuk bercak berwarna putih di bawah jaringan email gigi yang dikenal dengan istilah white spot.

Mineral pada email gigi yang sudah mengalami proses demineralisasi akan menyebar hingga ke bagian denting gigi. Jika proses demineralisasi sudah sampai ke bagian denting gigi makan akan terbentuk jaringan pulpa.  Pulpa merupakan serabut syaraf pada gigi yang bisa menyebabkan rasa sakit pada gigi seperti halnya sakit gigi karena gigi berlubang.

Tanda dan Gejala Karies Gigi

Tanda dan gejala yang paling umum terjadi pada orang-orang yang menderita karies gigi adalah munculnya white spot atau bercak berwarna putih yang ada pada gigi. Kemudian, akan muncul lubang pada gigi yang bisa berwarna hitam atau cokelat. Lubang pada gigi yang ukurannya masih kecil tidak akan menimbulkan rasa sakit. Jika demikian, maka harus diwaspadai tentang tanda dan gejala karies gigi. Namun, ketika lubang tersebut semakin membesar dan mengenai sistem syaraf pada gigi rasa sakit yang berdenyut akan mulai terasa. Karies gigi yang semakin parah akan menimbulkan rasa sakit dan juga rasa ngilu setiap kali ada rangsangan panas, dingin, manis dan asam yang mengenai gigi.

Tanda karies gigi yang semakin parah adalah adanya lubang yang semakin besar pada gigi. Karies gigi akan menyebar hingga ke bagian gigi yang disebut dengan kamar pulpa yaitu rongga di dalam gigi yang berisi pembuluh darah dan jaringan syaraf gigi. Ketika karies gigi sudah mencapai bagian kamar pulpa maka proses peradangan mulai terjadi.

Proses peradangan pada gigi ini yang ditandai dengan denyutan rasa sakit secara terus menerus pada gigi. Rasa sakit yang berdenyut ini juga bisa menyebar sampai ke telinga bagian dalam dan kepala. Bakteri jahat yang dibawa oleh karies gigi ke bagian kamar pulpa akan menyebabkan adanya kematian jaringan sel dan syaraf yang ada di dalam kamar pulpa.

Setelah mematikan jaringan yang ada di dalam kamar pulpa, bakteri yang dibawa oleh karies gigi akan terus menyebar hingga ke jaringan tulang penyangga gigi. Efek samping yang paling umum terjadi ketika tulang penyangga gigi sudah terinfeksi oleh bakteri yang dibawa karies gigi adalah gigi yang tanggal namun akar gigi masih tertinggal di gusi.

 Penanganan Dokter pada Karies Gigi

Jika kita sudah merasakan gejala karies gigi yang sudah dijelaskan di atas, maka kita harus segera memeriksakan gigi kita ke dokter gigi. Dokter gigi akan melakukan pemeriksaan secara klinis pada gigi kita. Pemeriksaan yang akan dilakukan untuk mendeteksi adanya karies gigi meliputi pemeriksaan sensitivitas, pemeriksaan perkusi dan pemeriksaan radiografik.

Pemeriksaan sensitivitas gigi dibutuhkan untuk mengetahui apakah gigi beserta jaringan yang ada di sekitarnya sudah terjangkit nekrosis atau belum. Pemeriksaan perkusi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah jaringan penyangga gigi sudah terinfeksi oleh karies gigi. Pemeriksaan radiografik dilakukan untuk melihat sejauh mana infeksi yang disebabkan oleh karies gigi terjadi.

Pengobatan Karies Gigi

Cara menghilangkan karies gigi yang paling umum dilakukan adalah dengan melakukan restorasi atau penambalan jaringan gigi yang sudah berlubang karena karies gigi. Ada beberapa jenis material yang biasa digunakan untuk menambal gigi yang berlubang karena karies gigi seperti resin komposit, amalgam dan glass ionomer cement.

Jika karies gigi sudah menyebar pada jaringan penyangga gigi maka prosedur yang paling umum dilakukan dokter gigi adalah melakukan pencabutan gigi. Pencabutan gigi bertujuan untuk menghambat penyebaran bakteri penyebab karies gigi ke gigi yang lain.

Mencegah Karies Gigi

Semua penyakit tidak akan terjadi jika kita melakukan pencegahan. Cara paling mudah untuk mencegah adanya karies gigi adalah dengan melakukan sikat gigi secara rutin setiap dua kali sehari yaitu setelah sarapan dan sebelum tidur. Kita juga harus menggunakan pasta ggi yang mengandung flouride untuk menguatkan gigi agar tidak terjangkit bakteri penyebab karies gigi dengan mudah.

Setelah sikat gigi kita juga harus berkumur menggunakan cairan yang mengandung antiseptik untuk mematikan bakteri yang masih bersarang di rongga mulut. Selain itu, untuk memaksimalkan kebersihan gigi, kita juga harus melakukan flossing atau membersihkan gigi dengan benang gigi untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang masih menyangkut di sela-sela gigi.

Kita harus menghindari makanan yang manis dan lengket yang bisa menyebabkan plak pada permukaan gigi. Kita juga harus menghindari minuman bersoda yang bisa mengikis kekuatan gigi. Cara pencegahan terakhir adalah dengan melakukan pemeriksaan gigi secara rutin setiap enam bulan sekali.

sumber: www.forumdoktergigi.com