CERITARELAWAN.ID, Ponorogo - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mendatangi Bumi Reog untuk memanen pisang Cavendish di Desa/Kecamatan Pulung, Ponorogo. Ma'ruf mengatakan kegiatan panen perdana pisang Cavendish ini dalam rangka program pengembangan hortikultura berorientasi ekspor.
"Tanah air kita memiliki sumber daya alam yang melimpah. Salah satunya adalah keanekaragaman genetik pisang. Pisang adalah buah yang paling banyak dikonsumsi masyarakat," tutur Ma'ruf saat memberikan sambutan, Rabu (30/3/2022).
Ma'ruf menambahkan produksi pisang Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2020, produksi pisang mencapai lebih dari 8 juta ton. Sementara, volume ekspor pisang mencapai 5.500 ton per Mei 2021. Ini terbesar kedua setelah ekspor buah manggis.
"Provinsi Jawa Timur yang pada tahun 2020 adalah penghasil pisang terbesar di Indonesia, dengan total lebih dari 2,6 juta ton atau sebesar 32 persen dari produksi pisang nasional," terang Ma'ruf.
Tak hanya itu, Ma'ruf menyambut baik upaya Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang menginisiasi Program Pengembangan Hortikultura untuk Peningkatan Ekspor dan Ekonomi Daerah. Dia berharap upaya ini menjadi jembatan untuk meningkatkan ekspor dan kesejahteraan para petani pisang.
"Dua buah pisang itu setara dengan satu porsi nasi seberat 100 gram," tandas Ma'ruf.
Program ini bisa berhasil berkat dukungan mitra usaha tani. Ma'ruf menyebut, kehadiran mitra terbukti meningkatkan penghasilan petani. Sebagai contoh, Sekretaris Menteri sempat menyebut, di Kabupaten Tanggamus, program ini telah meningkatkan pendapatan petani pisang hingga Rp 4,1 juta per hektar per program.
"Menilik konsep Creating Shared Value (CSV) yang diterapkan dalam program ini, perusahaan dituntut untuk perusahaan memainkan peran ganda, yaitu menciptakan nilai ekonomi dan nilai sosial. Salah satu bentuk CSV adalah menjadi mitra bagi petani," ujar Ma'ruf.
Sedangkan pola kemitraan di sektor pertanian sangat penting untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Sehingga menggerakkan sumber daya perdesaan untuk menghasilkan produk yang berdaya saing juga penting.
Bagi petani, kemitraan dapat mengatasi masalah pembiayaan usaha pertanian, memperbaiki kualitas produk, dan meningkatkan akses pasar bagi produk yang dihasilkannya. Sementara itu, perusahaan juga akan memperoleh persediaan bahan baku yang berkualitas.
"Saya ucapkan selamat atas buah manis dari penanaman pisang Cavendish di Desa Pulung ini. Dan saya harap areal tanam bisa semakin meluas mengikuti jejak keberhasilan program serupa di Tanggamus, Lampung, yang sudah berkembang," kata Ma'ruf.
Tak hanya itu, Ma'ruf menyebut, keberhasilan model pemberdayaan ekonomi sektor pertanian harus terus dikembangkan. Dia pun meminta Gubernur dan dan para bupati agar Pengembangan Hortikultura untuk Peningkatan Ekspor dan Ekonomi Daerah dapat diperluas di Jawa Timur. Ini agar penghasilan dan kesejahteraan petani semakin meningkat.
"Jadi, ini saya kira menjadi program pemerintah sekaligus juga untuk menghindarkan terjadinya perpindahan masyarakat urbanisasi ke kota-kota, menghindari urbanisasi," papar Ma'ruf.
Orang kedua di RI ini juga sempat menyinggung istilah yang sering diucapkan orang, seperti tinggal di desa, rezekinya rezeki kota, kemudian bisnisnya bisnis mendunia. Nah, melalui pisang cavendish, Ma'ruf yakin masyarakat yang tinggal di desa, tapi rezekinya rezeki kota, bahkan berjualan sampai ke Singapura, ke Timur Tengah, ke Cina, dan lain sebagainya.
"Ini saya kira pemberdayaan masyarakat desa, ini menjadi suatu prioritas untuk menyejahterakan masyarakat kita," pungkas Ma'ruf.
Diketahui, acara ini diprakarsai oleh PT Great Giant Pinaple Coorporation selalu mitra yang membantu petani di Desa Pulung, serta mitra perbankan atas bantuan akses pendanaan bagi usaha pertanian. (*)