CERITARELAWAN.ID, Kebumen - Dalam rangka meningkatkan kapasitas kebencanaan Palang Merah Jepang menggandeng Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kebumen adakan orientasi peringatan dini pada Sabtu, (28/05/2022).
Orientasi berbasis kesiapsiagaan tanggap darurat bencana digelar di Aula Markas PMI. Diikuti oleh 30 anggota relawan Sibat (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat) dari empat desa dukungan Palang Merah Jepang yakni Desa Tanggulangin, Tegalretno, Waluyorejo dan Jladri serta dua desa binaan PMI Kebumen yakni desa Sugiwaras dan Desa Purwodadi.
“Kegiatan ini diikuti oleh Sibat ya yang terdiri dari enam desa komite binaan PMI Kebumen yang teridir dari empat desa dukungan program Palang Merah Jepang atau Japanese Red Cross Society (JRCS) yaitu ada Desa Tanggulangin Kec.Klirong, Desa Tegalretno Kec.Petanahan, Desa Waluyorejo Kec.Puring dan Desa Jladri Kec.Buayan. Serta ada dua desa yang murni binaan PMI Kebumen yaktu Desa Sugiwaras Kec.Adimulyo dan Desa Purwodadi Kec.Kuwarasan” Terang Qosim Jamaludin, Koordinator Program Palang Merah Jepang
Qosim Jamaludin selaku Koordinator program JRJS mengatakan sisi lain kegiatan orientasi ini diharapkan relawan Sibat dapat mensosialisasikan ilmu sistem peringatan dini kepada masyarakatnya dan membentuk SOP yang dapat dilegalkan pemerintah desa setempat.
“tentunya dari acara ini para relawan Sibat dapat meningkatkan kapasistasisnya ,serta saya nanti kedepannya harus ada pertemuan khusus dengan Pemerintah Desa yang membahas SOP supaya nanti dilegal formalkan sehingga akan jadi seperti Perdes yang dapat disosialisasikan ke masyarakat” Tambah Qosim Jamaludin
Mengundang narasumber handal dalam bidang kebencanaan, R. Endro Teguh Kusumo dihadirkan memberikan pengetahuan peran dan tugas relawan Sibat dalam tanggap darurat bencana.
“Kebumen rentan dengan kebencanaan alam banjir bahkan tsunami teman-teman dengan melihat letak geografis Kabupaten Kebumen wilayah selatannya yang didominasi dengan lautan. Tidak memungkiri perlunya kita relawan dengan berbasis masyarakat ini mengedukasi masyarakat luas dengan apa yang harusnya kita lakukan ketika bencana tersebut datang, peran kita sebagai relawan masyarakat apa. Disinilah mari kita belajar dengan orientasi peringatan dini ini teman-teman sibat dapat tahu tugas dan perannya” Ujar Endro Kusumo
Usai dibekali dengan teori ilmu peringatan dini peserta orientasi langsung dilatih simulasi kebencanaan gempa dan tsunami di Halaman kantor PMI dengan harapan nantinya para relawan dapat mempraktikan perannya ke masyarakat luas jika suatu saat melanda. (pipiet/amin)