Naufal, Zaky dan Badrut Terbaik Pelatihan Air dan Sanitasi PMI Jatim

Wakil Sekretaris PMI Provinsi Jatim DrsDwi Suyanto,Msi, serahkan piagam penghargaan kepada peserta tiga terbaik pelatihan Air dan Sanitasi PMI Jatim 

ceritarelawan.comGresik - Pelatihan Air dan Sanitasi Provinsi Jatim 2022 bertempat di Pusdiklat Gresik (18-24/07/2022telah selesaiPelatihan diikuti 24 peserta berlangsung selama tujuh hari

Semua peserta dinyatakan lulus 100 persenSetelah melalui proses penilaian secara teori dan praktek ada tiga peserta terbaik


Adapun tiga peserta terbaik yaitu :

Terbaik pertama Ahmad Naufal Yuanda Pratama PMI kabupaten Malang mendapat nilai 88,91.

Terbaik kedua Zaky HumaidiPMI kabupaten Ponorogo mendapat nilai 88,71

Terbaik ketiga Badrut Tamam, PMI kabupaten Pamekasan mendapat nilai 88,51

Ketiganya menerima piagam penghargaan diserahkan wakil sekretaris PMI Provinsi jatim DrsSuyanto,Msi mewakili ketua PMI Jatim HImam Utomo S.

DrsDwi SuyantoMsi saat menutup kegiatan mengatakan pelatihan air dan sanitasi ini merupakan kali pertama dilaksanakan dan menjadi yang pertama ditingkat provinsi se Indonesia.

“Pelatihan ini upaya merespon cepat bencana APG (Awan Panas GunungSemeru Lumajang dimana setelah terjadi evakuasimaka akan terjadi penumpukkan pengungsiDisitulah biasanya yang paling dibutuhkan air dan MCK”. Ungkapnya

“Pelatihan ini mengutamakan kerja praktek di lapangan dan kerjasama hampir 70 persen”. Jelasnya

Sesuai tupoksinyaRelawan PMI sesungguhnya sudah dibekali dengan keahlian keahlian khusus, namun perlu untuk menambah keahlian lagi. Sebagai wujud dari pelatihan inipeserta membuat  saluran air dan sanitasi yang disesuaikan dengan lingkungan setempat”. Tambahnya

Tugas PMI adalah penyediaan darahtunggap darurat bencana dan membantu pertolongan dimedan konflikDalam situasi Covid19Ketua umum PMI Pusat Muhammad Jusuf Kalla memerintahkan bahwa PMI harus membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19.

Pihaknya menegaskan bahwa setiap pelatihanpanitia telah membuat peraturan untuk ditaati oleh calon peserta sehingga pelatihan itu ada standarisasinya.


Kalau
 hasil tesnya ternyata tidak memenuhi saratya tidak bisa ikut, dan bisa mengikuti periode berikutnya sebab PMI Provinsi Jatim setiap tahun selalu mengadakan pelatihan pelatihan dalam rangka peningkatan profesionalitas relawanItu Sebabnya pelatihan ini sangat mahal.

Dalam kesempatan tersebutDwi Suyanto menyampaikan terimakasih kepada semua peserta yang dengan semangat tinggi mengikuti materi yang diberikan oleh instruktur.

Sampaikan hasil pelatihan ini kepada ketua PMI masing masingDan jangan lupa tugas berikutnya adalah mengembangkan ilmu ini di daerah. Semoga ilmu bermanfaat untuk Kabupaten/Kota yang ada di Jatim” .Pungkasnya. (*)