ceritarelawan.id, Kebumen - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kebumen menggelar lokalatih tanggap darurat bencana dan pengurangan risiko bencana bagi pendamping desa tingkat kabupaten dan kecamatan. Rabu, (27/07/2022)
Acara yang merupakan program dukungan dari Japanese Red Cross Soceiety (JRCS) berlangsung di R.Saylendra Hotel Trio Azzana Style diikuti 30 peserta lokalatih. Peserta lokalatih berasal dari berbagai unsur yakni; pendamping desa, kaur perencanaan desa, sekretaris desa maupun PMI Kecamatan.
Ketua PMI Kebumen Sabar Irianto mengatakan lokalatih untuk pendamping desa kali ini sebagai upaya memanjemenkan bencana agar terorganisir di setiap desa dengan anggaran yang semestinya.
kita sebagai manusia hidup yang dibekali otak untuk dimanfaatkan, kita minimal harus meminimalisir kebencanaan yang tidak tahu kapan datangnya dengan cara mitigasi bencana.
Karena berbicara soal bencana tidak ada yang pintar karena itu rahasia Allah maka dari itu perlunya bgai para pendamping desa bahwa setiap desa di kabupaten kebumen bisa menganggarkan dana desanya untuk tanggap darurat kebencanaan, bukan hanya untuk bencana yang sifatnya darurat. pungkas sabar irianto
Tiga narasumber handal dihadirkan dalam acara lokalatih Mukhsinun, S.E.I, M.S.I fasilitator dari PMI kebumen, Salam S.H dari BPBD Kebumen , dan Santi Wahyuni , SE dari Dinas pemberdayaan masyarakat dan desa.
Akeses dana desa untuk pengurangan resiko bencana telah diatur dalam perbup 66 tahun 2018 pasal 16 ayat 1 bahwa belanja desa dapat dibelanjakan dalam bidang penanggulangan bencana, keadaan darurat ataupun mendesak desa.
Para peserta setidaknya belajar mengenai manajemen penanggulangan bencana, pengetahuan kebencanaan dan mitigasinya serta akses dana desa untuk pengurangan risiko bencana dalam alokasi perencanaan
Koordinator lapangan program JRCS, Qosim Jamaludin berharap kegiatan lokalatih tersebut dapat menjadi pembaharuan terhadap angka perencanaan anggaran belanja desa terhadap tanggap darurat bencana
pentingnya dalam lokalatih ini tentu saya selaku koordinator program palang merah Jepang atau JRCS sangat berharap terutama bagi para pendamping desa yang membawahi setiap desa di Kebumen ini lebih memperhatikan terhadap perencanaan apa yang akan dilakukan sehingga anggaran desa dapat maksimal untuk penanggulangan bencana.
Mungkin yang tadinya hanya menganggarkan 1 atau 5 juta untuk penanggulangan bencana ini bisa dievaluasi kembali. Karena saya yakin pasti tidak hanya sekedar satu juta cukup untuk pengurangan risiko bencana di Kabupaten Kebumen Tegas Qosim Jamaludin (pipiet/amin)