ceritarelawan.id, Ponorogo - Sebanyak 307 grup Reyog di Ponorogo tumplek blek dalam acara parade Reyog Obyok yang berlokasi di sepanjang jalan HOS Cokroaminoto hingga Jalan Jenderal Sudirman, pada Rabu (10/8/2022) sore.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwaisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora), Yudha Slamet Sarwo Edi mengatakan, sedikitnya ada 307 grup Reyog yang turut ambil bagian dari kegiatan dalam menyambut HUT Kabupaten Ponorogo ke 526.
"Jadi ini tadi kita bikin kalangan sendiri setiap grup reog, masyarakat bisa menyaksikan yang mana saja," ungkap Yudha, saat dikonfirmasi wartawan seusai acara, Rabu (10/8/2022) sore.
Yudha mengatakan bahwa 307 grup Reyog tersebut berasal dari setiap desa yang ada di Ponorogo. Namun, bukan tidak mungkin jumlah tersebut lebih dari perhitungannya, sebab ada beberapa desa yang mempunyai dua grup Reyog.
"Yang jelas 307 grup reog dari 307 desa dan kelurahan di Ponorogo. Kemungkinan lebih dari itu, karena ada satu desa yang memiliki grup reog lebih dari satu," terangnya
Yudha juga mengklaim bahwa pergelaran Reog Obyok yang menampilkan 307 peserta tersebut merupakan yang pertama kali di Ponorogo. Pun, ini akan dicatat dalam museum rekor Indonesia (Muri) sebagai penampil Reyog Obyok terbanyak
"Jadi ini adalah momen yang sangat penting, pagelaran reog obyok terbanyak, untuk itu melibatkan 307 desa dan disyaratkan mendapatkan rekor muri," imbuhnya
Pengerahan ratusan grup Reyog Obyok ini, kata Yudha juga sebagai bentuk suport dari Pemkab, supaya Reyog Ponorogo dipilih oleh Pemerintah untuk segera didaftarkan ke UNESCO. Tahun ini, Reog Ponorogo belum bisa didaftarkan, karena Pemerintah sudah mengusulkan jamu sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO.
"Semoga tahun depan, Reog Ponorogo didaftarkan Pemerintah di UNESCO," tandasnya (*)