Ketua Bidang PMR dan Relawan PMI Pusat Sasongko Tedjo bersama Ketua PMI Jatim H.Imam Utomo.S (kanan) dan Wakil Ketua PMI Jatim H Soebagyo S. |
ceritarelawan.id, Surabaya – Ketua Bidang PMR dan Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat, Sasongko Tedjo mengatakan saat ini ada sekitar 3 juta relawan seluruh Indonesia. Dan, Jawa Timur selalu menjadi barometer pembinaan relawan di tanah air.
Hal itu diungkapkannya saat ditemui disela-sela menghadiri apel pembukaan Temu Karya Relawan (TKR) PMI Provinsi Jatim yang berlangsung di halaman GBT, Pakal, Surabaya, Senin (31/10/2022). “Jika melihat jumlah peserta dan semangat mereka saat hadir GBT Surabaya, memang sudah layak kegiatan ini bertaraf nasional,” ungkapnya.
Sasongko mengatakan bahwa PMI Pusat memiliki aplikasi SIAMO (siap menolong orang). Dalam aplikasi itu sudah ada ratusan ribu relawan seluruh Indonesia yang terdata. “Dulu SIAMO ini merupakan aplikasi untuk menolong orang. Namun, kini oleh PMI dijadikan sebagai aplikasi relawan di Indonesia,” beber Sasongko.
Menurutnya, pada undang-undang nomor 1 tahun 2018, relawan itu pengertiannya semakin luas. Yang dimaksud pengurus dan pendonor darah termasuk dalam pengertian relawan. Sehingga bila dihitung saat ini mereka berjumlah lebih dari 3 juta orang.
Mengomentari pelaksanaan Temu Karya Relawan PMI Provinsi Jatim, Sasongko, memberikan apresiasi luar biasa buat Jawa Timur. Karena memang kegiatan ini sepertinya sudah dirindukan oleh para relawan yang selama tiga tahun terakhir hanya bisa melakukan secara virtual. Sehingga antusiasme peserta serta penyelenggaraan yang dilakukan PMI Jatim dibantu oleh PMI Surabaya maupun Pemerintah Kota Surabaya berlangsung sangat meriah.
“Ini suatu ajang untuk melakukan evaluasi bersama tentang pembinaan relawan. Dan, itu tercermin dari kegiatan yang berlangsung kompak dan luar biasa. Apalagi nantinya ada sarasehan, temu karya serta berbagai pelatihan-pelatihan yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan dan kebersamaan. Khususnya di TKR yang digelar ini berbasis relawan perguruan tinggi,” tambahnya.
Sasongko menambahkan, dengan adanya kegiatan TKR yang digelar Jatim tentunya diharapkan bisa terus berlanjut di daerah lain. “Saya beberapa waktu lalu ke Sumatera melihat kegiatan di sana. Kita juga mendorong daerah lain di tanah air yang belum melakukan bisa mengadakannya,” ungkapnya.
Yang pasti, lanjut Sasongko, relawan PMI Jatim menjadi barometer pembinaan relawan di tanah air khususnya di tingkat perguruan tinggi. Untuk kegiatan temu karya relawan yang digelar PMI Pusat tingkat nasional, menurutnya akan dimulai tahun depan dengan mengadakan kegiatan Jumbara tingkat nasional pada Juni 2023 di Lampung Selatan. Kegiatan itu diikuti relawan tingkat SD, SMP dan SMA.
Sedangkan untuk TKR yang diikuti relawan perguruan tinggi, jadwalnya dilaksanakan tahun 2024 mendatang. Lokasinya belum ditentukan. Tetapi, jika lihat lokasi di GBT Surabaya ini sebenarnya sangat siap untuk tingkat nasional.
“Sementara ini, memang perlu ada pemerataan penyelenggaraan. Karena Jatim sudah pernah mengadakan. Namun, jika PMI Pusat kesulitan tentunya PMI Jatim yang dipimpin pak Imam Utomo bakal selalu siap menjadi tuan rumah,” tutupnya. (*)