Pengurus PMI Jatim foto bersama dengan Peserta selesai pembukaan |
Sebanyak 25 peserta dari 16 kabupaten/kota, terdiri dari 20 peserta pria dan 5 wanita, turut serta dalam pelatihan ini. Acara dibuka oleh Sekretaris sekaligus Kepala Markas PMI Jawa Timur, Dwi Suyanto, dengan juga dihadiri oleh Bendahara Sudjarno.
Dalam pembukaannya, Dwi Suyanto menekankan pentingnya kompetensi dalam peningkatan kapasitas relawan sebagai upaya pelayanan kepada korban bencana.
Dalam pembukaannya, Dwi Suyanto menekankan pentingnya kompetensi dalam peningkatan kapasitas relawan sebagai upaya pelayanan kepada korban bencana.
Ia menyampaikan bahwa, sesuai arahan Ketua PMI Jawa Timur, pasca enam jam bencana, PMI harus sudah berada di lokasi bencana dengan perlengkapan yang diperlukan sesuai undang-undang No. 1/2018.
Penyematan tanda peserta oleh kepala Markas PMI Jatim sebagai tanda dibukanya kegiatan TOT General |
Dengan itu, peserta pelatihan diharapkan tidak hanya memanfaatkan waktu dengan baik, tetapi dapat juga mengembangkan pelatihan di daerah masing-masing dengan perencanaan dan kurikulum yang sesuai standar.
PMI Provinsi juga akan memberikan sertifikat kepada peserta yang dianggap cakap dan dinyatakan lulus.
Selain pelatihan, PMI Provinsi Jawa Timur juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur tentang revitalisasi Palang Merah Remaja (PMR) di sekolah-sekolah, khususnya SMA dan SMK yang menjadi kewenangan Provinsi.
Selain pelatihan, PMI Provinsi Jawa Timur juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur tentang revitalisasi Palang Merah Remaja (PMR) di sekolah-sekolah, khususnya SMA dan SMK yang menjadi kewenangan Provinsi.
Fokusnya adalah pembentukan SATGANA (Satuan Siaga Bencana) di setiap sekolah dengan anggota sebanyak 30 hingga 50 orang di setiap gugus.
PMR di sekolah juga akan dilatih sesuai kebutuhan dan keahlian yang dibutuhkan dalam manajemen bencana.
Tahun anggaran 2024 mendatang, PMI Provinsi Jawa Timur akan mengadakan beragam diklat atau pelatihan, mulai dari pelatihan asesmen, pertolongan pertama, hingga simulasi tanggap darurat bencana.
Tahun anggaran 2024 mendatang, PMI Provinsi Jawa Timur akan mengadakan beragam diklat atau pelatihan, mulai dari pelatihan asesmen, pertolongan pertama, hingga simulasi tanggap darurat bencana.
Rangkaian kegiatan ini memperkuat komitmen PMI Provinsi Jawa Timur dalam memberikan inspirasi bagi para relawan, menegaskan pentingnya kompetensi, profesionalitas, dan kesiapan dalam memberikan bantuan pada masyarakat di tengah situasi krisis dan bencana.
Semoga semangat kebersamaan dan kesadaran akan kepentingan publik terus tumbuh, memberikan manfaat besar bagi masyarakat Jawa Timur, dan Indonesia pada umumnya. (min)