Acara ini tidak hanya menjadi pintu gerbang bagi relawan baru tetapi juga memberikan landasan yang kokoh bagi para pahlawan tanpa tanda jasa untuk menyebarkan kebaikan di seluruh penjuru Indonesia.
Acara diawali dengan MC yang membuka orientasi dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dilanjutkan dengan materi pertama oleh Taufik tentang kerelawanan, diikuti dengan materi kedua oleh Ali tentang assessment dan dokumentasi, serta materi ketiga tentang mitigasi bencana gempa bumi oleh Indra Kurniawan. Setelah itu, dilanjutkan dengan sesi berbagi pengalaman dan diakhiri dengan foto bersama untuk meresapi momen berharga ini.
Moderator yang penuh semangat, Nisa, membuka acara dengan kehangatan, memandu setiap fase alur kegiatan orientasi. "Hari ini bukan hanya seremoni, melainkan langkah awal perjalanan panjang kita bersama menuju perubahan positif dalam masyarakat," ujarnya dengan antusias.
Muhammad Taufik, Field Coordinator Salam Setara Foundation Jabodetabek, memberikan pengantar kerelawanan dan gambaran mendalam tentang kegiatan sosial yang menjadi ciri khas Salam Setara Foundation. "Kami bukan hanya organisasi; kami adalah keluarga yang bersatu untuk membawa sinar harapan, menuju masyarakat yang lebih madani," tegas Taufik.
Taufik menambahkan, "Relawan tidak hanya siap aksi dengan syarat-syarat tertentu. Relawan harus siap aksi tanpa tapi dan siap di tugaskan setiap saat. Kesiapan kita menjadi kunci keberhasilan dalam membantu masyarakat yang membutuhkan."
Dari sisi teknis, Muhammad Ali Prasetya, Hospital Coordinator KitaBisa.com Banten, memaparkan materi menarik tentang teknik assessment dan dokumentasi untuk penggalangan dana di platform kitabisa.com. "Tidak hanya niat baik, tetapi keahlian teknis yang tepat adalah kunci utama kesuksesan kita dalam membantu sesama," tambahnya dengan semangat.
Indra Kurniawan, seorang Pelatih dan Penggiat Sosial Kemanusiaan, membawa perspektif mendalam mengenai manajemen tanggap darurat bencana. Dengan fokus pada mitigasi bencana gempa bumi, ia menekankan pentingnya kesiapan relawan muda dalam menghadapi berbagai situasi darurat.
Indra Kurniawan menjelaskan, "Mitigasi bencana adalah langkah preventif yang krusial. Relawan gesit harus menjadi garda terdepan dalam melaksanakannya." Ia melanjutkan dengan merinci strategi dan langkah-langkah mitigasi yang dapat diambil oleh relawan dalam menghadapi potensi bencana gempa bumi.
Sejalan dengan itu, Indra Kurniawan menambahkan, "Kemampuan first aid atau pertolongan pertama adalah bekal esensial bagi setiap relawan. Saya dengan senang hati siap mengajarkan ilmu pertolongan pertama kepada siapa pun yang berminat, agar kita semua dapat lebih siap dan responsif saat diperlukan."
Sekretaris Relawan Gesit Makassar, Nurwahyuilahi, memberikan sentuhan lokal dengan menceritakan pengalaman dan kegiatan yang dijalankan di Makassar. "Melalui kolaborasi yang erat, kami berharap dapat membangun jembatan persaudaraan yang kuat di antara Relawan Gesit di seluruh Indonesia," imbuhnya sambil tersenyum, membawa semangat kebersamaan.
Orientasi ini tidak hanya memberikan pengetahuan praktis tetapi juga memperkuat ikatan kekeluargaan di antara relawan.
Salam Setara Foundation dan para relawan gesit bersiap menghadapi setiap tantangan, bersama-sama mewujudkan impian besar mereka untuk menciptakan perubahan positif yang nyata di Indonesia. (min)