Mitigasi dan Siaga Bencana Hidrometeorologi di Ponorogo, Duta Nusantara FM, BPBD dan FPRB Gelar Sosialisasi

ceritarelawan.comPonorogo - Radio Duta Nusantara FM Ponorogo hari ini ada yang beda karena melalui acaranya Bincang Pagi adakan sosialisasi Mitigasi dan Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi di Kabupaten Ponorogo. Selasa, (30/01/2024)

Acara ini dipandu oleh penyiar legendaris, Om Ade, menghadirkan Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Ponorogo, Masun dan Ketua FPRB (Forum Pengurangan Risiko Bencana) Ponorogo, Kujaeni.

Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo, Masun, menyampaikan bahwa pada awal tahun 2024 berdasarkan data yang ada, kita mencatat 13 bencana pada awal tahun ini. Dari jumlah tersebut, 9 di antaranya adalah bencana alam, sedangkan 3 lainnya adalah bencana non alam.

"Dalam hal hidrometeorologi, terdapat 4 jenis bencana yang terkait. Pertama, banjir. Kedua, tanah longsor. Ketiga, cuaca ekstrem seperti angin puting beliung dan petir. Keempat, peningkatan gelombang atau abrasi. Selain itu, ada juga kekeringan dan kebakaran hutan yang termasuk dalam kategori bencana hidrometeorologi ini,". Ungkapnya

"Saat ini, fokus kita adalah pada potensi bencana hidrometeorologi basah. Dalam hal ini, terdapat 4 jenis bencana yang menjadi perhatian utama, yaitu banjir, tanah longsor, abrasi, dan cuaca ekstrem. Di Ponorogo sendiri, terdapat potensi cuaca ekstrem seperti angin puting beliung, terutama di beberapa kecamatan seperti Ngebel, Pulung, dan Ngrayun,". Ungkapnya

"Wilayah Ponorogo memiliki topografi yang beragam, dengan 19% wilayahnya memiliki ketinggian di atas 500m di atas permukaan laut. Kemiringan wilayah juga bervariasi, dengan konsentrasi terbesar ada di wilayah timur seperti Pudak, Sooko, dan Pulung. Kita juga waspada dengan daerah seperti Slahung, Hingga saat ini, laporan bencana yang sudah ada berada di sebelah timur wilayah, terutama dalam hal tanah longsor. Meskipun skalanya kecil, namun sudah terjadi beberapa kasus hingga 30 Januari 2024, untuk cuaca ekstrem, yang paling parah adalah dalam kecamatan Sawo, di desa Prayungan. Terdapat laporan kerusakan ringan pada 18 rumah dan 2 warung yang mungkin roboh total,". Jelasnya

"Penting untuk diingat bahwa penanganan bencana hidrologi, termasuk tanah longsor, bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama dengan bantuan masyarakat termasuk FPRB, saat ini kita sedang menyiapkan posko hidrometerologi yang melibatkan organisasi dan potensi relawan yang ada di Kabupaten Ponorogo,". Tambahnya

"Bencana merupakan urusan bersama tidak hanya pemerintah, namun urusan bersama tanpa ada bantuan masyarakat bencana tidak akan teratasi. Terimakasih FPRB ponorogo sebagai mitra BPBD Ponorogo, terimaksaih juga kepada radio Duta Nusantara FM yang telah menyelenggarakan kegiatan ini semoga bermanfaat untuk masyarakat dan makin sukses kedepannya,". Pungkasnya

Sementara itu, Ketua FPRB Kabupaten Ponorogo, menambahkan. FPRB ini merupakan wadah untuk para pemangku kepentingan yang peduli terhadap pengurangan risiko bencana di Ponorogo, termasuk pemerintah, swasta, perguruan tinggi, media, dunia usaha, potensi relawan, organisasi masyarakat, dan unsur masyarakat itu sendiri.

“Tujuan adanya FPRB adalah menyatukan upaya dalam melakukan advokasi pengurangan risiko bencana di Kabupaten Ponorogo,”. Ungkapnya

“Melalui kerjasama antara BPBD Ponorogo dan FPRB, diharapkan dapat tercapai kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana hidrometeorologi. Antisipasi dan tindakan yang tepat sangat diperlukan untuk mengurangi risiko bencana dan melindungi keselamatan warga Kabupaten Ponorogo,”. Jelasnya

“Radio Duta Nusantara FM juga turut berperan dalam menyebarkan informasi mengenai bencana hidrometeorologi kepada masyarakat. Melalui siaran radio, informasi mengenai perubahan cuaca ekstrem, potensial bencana, dan langkah-langkah pencegahan dapat tersampaikan kepada pendengar. Semoga kegiatan ini bermanfaat dan dapat meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana hidrometeorologi di Kabupaten Ponorogo,”. Pungkasnya (min)