PMI Bantu Korban Banjir di Sidoarjo



ceritarelawan.com, Sidoarjo - Banjir melanda Kabupaten Sidoarjo pada Senin, 5 Februari 2024 pukul 23.00 WIB akibat hujan lebat yang berlangsung cukup lama. Pada Selasa, 6 Februari 2024 pukul 15.30 WIB, banjir semakin tinggi dan menggenangi jalan desa di Kecamatan Waru hingga masuk ke dalam rumah-rumah warga.

Akibat banjir, sebanyak 24 jiwa pengungsi tersebar di beberapa tempat, termasuk Masjid Al-Matin, Musholla Haji Rois, Gedung Serba Guna Bungurasih, Masjid Al Ikhlas, dan Mushollah Baiturrahman. Beberapa warga juga mencari tempat pengungsian di rumah kerabat terdekat. Dapur Umum Tagana Provinsi Jawa Timur didirikan di Halaman Gudang Selatan BPBD Provinsi Jawa Timur, namun warga juga mendirikan dapur umum mandiri.

Tim Reaksi Cepat BPBD Provinsi Jawa Timur melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak di Desa Waru. Warga yang tetap tinggal di rumah juga mendapatkan pelayanan dari dapur umum warga dan dapur umum dari Dinsos Tagana.

Pusat Krisis Kesehatan Regional Jawa Timur melakukan pengecekan kesehatan dan mendistribusikan obat-obatan kepada warga terdampak. Beberapa keluhan kesehatan yang dilaporkan adalah pusing, difabel, vertigo, batuk, dan sakit punggung.

Pada tanggal 8 Februari 2024, Tagana Provinsi Jawa Timur, BPBD Provinsi Jawa Timur, dan relawan akan memasak 7.500 nasi bungkus untuk didistribusikan kepada warga terdampak.

Hingga saat ini, kondisi genangan air mulai berangsur surut dan tidak ada laporan korban jiwa. Lokasi-lokasi yang terdampak banjir meliputi Dusun Waru Krajan, Desa Waru, Kecamatan Waru; Jalan Raya Aloha, Dusun Sawo, Desa Sawotratap, Kecamatan Gedangan; Perumahan DPU Waru, Jalan Bungurasih Timur, Kasian, Bungurasih; RT.12 dan RT.09, Desa Bungurasih; serta Desa Kedungrejo.

Upaya yang dilakukan oleh tim bantuan adalah membantu evakuasi warga dengan menggunakan perahu karet, memberikan pemenuhan kebutuhan dasar kepada warga terdampak, dan melakukan pemantauan ketinggian air di Sungai Sinir dan Buntung.

BPBD Provinsi Jawa Timur juga berkoordinasi dengan Pusat Krisis Kesehatan Regional Jawa Timur terkait pelayanan kesehatan. Namun, kendala yang dihadapi adalah kebutuhan salep untuk mengatasi gatal-gatal cukup tinggi namun belum mendapatkan pasokan yang memadai.

PMI Kabupaten Sidoarjo, Musa, menyatakan bahwa PMI telah menurunkan tim untuk melakukan assessment dan memberikan layanan kesehatan serta mendistribusikan makanan siap saji kepada para korban banjir. (min)