Warga terdampak banjir dan longsor di Nagari Ampuan Lumpo, Kecamatan IV Jurai, Pesisir Selatan mengeluhkan kondisi kesehatan mereka pasca bencana. Tim Kesehatan PMI lakukan pemeriksaan dan pengobatan, sabtu (16/3)
Darnis (63) salah satu warga yang ikut memeriksa kesehatanya hari ini mengatakan bahwa ia mulai merasakan gatal-gatal di seluruh tubuh setelah melakukan bersih-bersih di rumahnya pasca banjir. Selain gatal-gatal, ia juga mengalami batuk-batuk dan diare.
"Sebelum banjir tidak ada gatal-gatal seperti ini" Ucapnya
Sementara itu, Busri (87) mengeluhkan nyeri di jari-jari kakinya. Ia mengaku merasa kesakitan setiap kali melangkah.
Yulvikar Rida atau Upi, Koordinator Tim Kesehatan PMI dalam operasi ini melaporkan layanan dilaksanakan di Kantor Wali Nagari Ampuan Lumpo. "Hari ini tim kesehatan melayani 46 orang pasien, didominasi oleh perempuan dan lansia" terang Upi
Warga yang diperiksa, sambung Upi umumnya menderita Tinea atau iritasi kulit dan ISPA (Inspeksi Saluran Pernapasan).
"Kita sudah kasih Salf dan obat-obatan lainnya untuk membantu memulihkan kesehatan warga", tambah Upi.
Dijelaskan Upi, keluhan seperti ini sering ia dengar saat melakukan pelayanan kesehatan di lokasi bencana banjir dan longsor.
"Karena pada saat bencana warga juga ikut terendam air banjir, sehingga alergi atau gatal-gatal itu mulai muncul",jelasnya.
Pimpinan Operasi TDB Banjir dan Longsor PMI Sumbar, Hidayatul Irwan mengatakan, tim kesehatan PMI akan terus menyisiri daerah-daerah terdampak untuk melakukan layanan. PMI mengutamakan layanan didaerah yang belum ada fasilitas kesehatannya.
"Kita berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk menentukan titik lokasi layanan, agar semua warga terbantu" Kata Hidayat.
Namun, lanjut Hidayat, pihaknya saat ini kekurangan obat-obatan untuk anak-anak. Stock obat yang tersedia untuk anak-anak hanya paracetamol. PMI butuh bantuan tambahan stock obat-obatan terutama untuk anak-anak.(min)