ceritarelawan.com, Gresik - Sebanyak 700 siswa dan beberapa guru SMPN 7 Gresik mengikuti kegiatan sosialisasi tentang penanganan gempa bumi yang diselenggarakan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jawa Timur.
Sosialisasi ini dilakukan sebagai bentuk bantuan serta upaya dalam mengedukasi masyarakat terutama para pelajar agar bisa lebih siap dan tanggap dalam menghadapi bencana alam gempa bumi.
Dalam kegiatan tersebut, para peserta diberikan pemahaman mengenai pengenalan gempa, macam-macam gempa yang bisa terjadi, serta cara-cara yang aman untuk menyelamatkan diri ketika terjadi gempa.
Para pelajar dan guru juga didorong untuk aktif bertanya dan berdiskusi agar dapat memahami informasi yang disampaikan dengan lebih baik.
Menurut Amirul Yasin, pemateri sosialisasi dari PMI Jawa Timur, tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memberikan bekal pengetahuan kepada individu, khususnya para pelajar, dalam hal penanganan gempa bumi.
Hal ini bertujuan untuk mengurangi rasa trauma dan ketakutan serta memberikan pemahaman bahwa gempa merupakan fenomena alam yang bisa dihadapi dengan cara yang aman.
Dengan adanya kegiatan sosialisasi seperti ini, diharapkan masyarakat bisa lebih siap dan tanggap dalam menghadapi bencana gempa bumi.
Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat membantu mengurangi tingkat trauma pasca terjadinya gempa serta memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat tentang bagaimana cara yang tepat untuk menyelamatkan diri dari bahaya gempa.
Kegiatan sosialisasi tentang penanganan gempa seperti ini akan terus dilaksanakan secara rutin oleh PMI Jawa Timur, dengan sasaran yang meliputi sekolah-sekolah, karang taruna, serta masyarakat sekitar seperti malam hari ini di halaman Masjid Al-Muhajirin Dusun Balik Bak Gunung Desa Gunung Tegu Kecamatan Sangkapura Kabupaten Gresik.
Hingga saat ini, jumlah peserta yang telah menerima manfaat dari kegiatan sosialisasi ini sudah mencapai 1.440 orang.
Hal ini menunjukkan bahwa edukasi mengenai penanganan gempa bumi sangat penting untuk disosialisasikan kepada masyarakat, terutama kepada generasi muda agar mereka bisa lebih siap dalam menghadapi bencana alam yang tidak bisa diprediksi ini. (Fiyan/min)