Tema nasional “Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkulosis” yang digaungkan dengan tujuan untuk memberikan harapan dan dorongan serta mengajak semua pihak untuk terlibat aktif dalam pencegahan dan pengendalian TBC.
Bahwasannya kegiatan ini adalah kegiatan rutin dimana tujuan mengingatkan kita bersama bahwasannya TBC masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia, khususnya di kabupaten Ponorogo ini karena penemuan kasusnya masih rendah sehingga nanti kita bergotong royong bagaimana mencegah penyakit TB di kabupaten Ponorogo dengan menemukan, mengobati pasiennya sampai sembuh dan tuntas yang kita temui di sekitar kita.
Demikian disampaikan oleh Dyah Ayu Puspitaningarti,SKM, M.Kes. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo.
“Untuk itu nanti harapanya bisa menyampaikan apa yang diperoleh pada hari ini bisa transfar kepada teman teman. Karena penderita TB ada disekitar kita maka kita harus memotong rantai penularan penyakit TB,”ujarnya.
Dyah Ayu menegaskan kepada semua yang hadir di gedung PGRI ini atas kerja samanya juga pada lintas sektor terkait.
“Kami dinas kesehatan tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan dan support dari semua pihak dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di kabupaten Ponorogo untuk Ponorogo hebat,”ungkapnya.
Dyah Ayu juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko yang mana ditengah kesibukan masih menyempatkan hadir untuk bersama kita.
“Karena Bapak Bupati sangat intens pada kesehatan di Ponorogo. Oleh karena itu mari kita dukung penuh semua kebijakan dari Bupati sebagai kepala pemerintah daerah kabupaten Ponorogo mewujudkan Ponorogo hebat,”tandasnya.
Masih kata Ayu, kalau belum diketemukan berarti masih berkeliaran kasus TB ini perlu kita tangkap sedini mungkin dengan melibatkan lintas sektor terkait tidak hanya kesehatan tapi juga dari semua lintas sektor terkait.
“Oleh karena itu kita undang pada hari ini adik adik dari SMA, SMK/MA, tujuannya supaya menjadi agen duta bisa menyampaikan bahwasannya TB itu seperti ini, pencegahannya seperti ini, mengenali sehingga bisa ditangkap bisa ditemukan segera bisa diobati sampai tuntas,”paparnya.
Kenaikan kasus TB jangan langsung dijustifikasi naik, asalkan dia bisa sembuh sampai tuntas.
Di Ponorogo menurut Ayu angka kesembuhan yang ditangani dinas kesehatan mengalaami kenaikan dari tahun 2022 72 % di tahun 2023 jadi 86 %.
“Kalau tidak segera ditemukan dan tidak segara diobati berarti masih berkeliaran bebas kemana mana dan merupakan sumber penularan. Jadi lebih baik, ditemukan sedini mungkin TB kemudian diobati, sampai tuntas sehingga kembali ke masyarakat dengan tidak menularkan lagi,”sebutnya..
Ditempat yang sama Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mimpi besar menginginkan semua harus mempersiapkan Indonesia emas yang paling disiapkan dulu adalah generasi emas.
“Generasi emas adalah generasi yang sangat berkualitas dari segi apapun mulai tidak boleh stunting, pernikahan dini, tidak boleh sakit, tinggi, gagah, dan harus cerdas SDM nya, cekatan, terakhir moralnya harus baik dan bagus,”kata Bupati.
Oleh karena itu Bupati berharap kepada adik adik yang hadir di gedung PGRI ini nantinya bisa menularkan ilmu setelah mendaptkan ilmu dari sini kepada teman temannya agar TBC yang di Ponorogo bisa dikendalikan.
“Semua unsur bergerak pendidikan, kemenag, guru, dan semua sektor harus terlibat dalam penanganan TB ini. Mari bekerja dengan ilmu, tenaga, keikhlasan bekerja dengan teladan,”pungkasnya (aw/min)