ceritarelawan.com, Ponorogo - Lembaga Seni Budaya Pimpinan Daerah Muhammadiyah Ponorogo mempunyai komitmen yang tinggi melestarikan budaya jawa yang adi luhung.
Salah satunya dengan mengadakan pelatihan MC bahasa Jawa dengan nara sumber dalang kondang Ki Purbo Sasongko.
Pelatihan
mc yang digelar si dome Unmuh Ponorogo Sabtu ( 18/5/2024) tersebut juga
dihadiri tokoh juga praktisi kesenian dan budaya Ponorogo Sudirman,
Ridho Kurnianto, Ki Suronoto.
DR. Alip Sugianto,M.Hum Ketua LSB PDM Ponorogo mengapresiasi luar biasa kepada peserta yang membludak sampai 89 yang mendaftar.
"Alhamdulillah antusias para peserta luar biasa yang kuota hanya 70 peserta ternyata 89 peserta yang daftar," tuturnya.
Dirinya
berharap dengan adanya pelatihan MC ini bahasa Jawa bisa lestari hal
ini karena tanpa disadari bahasa jawa semakin lama semakin hilang.
"Lantaran pengaruh media dan pembelajaran yang kurang mendukung terhadap pelestarian bahasa jawa," ujarnya.
Senada
disampaikan Hamim Fakhrurozi bahwa Muhammadiyah tidak lepas dari
pengembangan budaya semangat menumbuhkan amar makruf nahi munkar.
"Welinge
wong mbiyen wong jowo kari separo. Artinya orang jawa yang ngerti bahwa
dirinya orang jawa sifat maupun pekerti yang menyertainya tinggal
sedikit karena termakan oleh jaman dan modernisasi," jelasnya.
Seperti
MC atau pranoto coro bahasa jawa dimana ini adalah bagian dari seni
dalam berdakwah yang sangat diapresiasi oleh Muhammadiyah.
Menurut
Hamim karena dengan seni masalah menjadi menarik tidak membuat benci
dan harus disesuaikan dengan budaya termasuk unsur bahasa yang
mencerminkan kepribadian.
"Bahwa semua ini
adalah bagian dari dakwah cara Muhammadiyah dalam bersosialisasi dan
mengembangkan nilai nilai yang luhur," tandasnya.
Sementara Ki Purbo Sasongko memaparkan prinsip dalam MC atau pranoto coro bahkan sering juga disebut dalang manten.
"Ada
3 istilah penting yaitu guno (pengetahuan), suoro (suara), dan rupo
(wajah). Kesemuanya bisa diolah dijadikan lebih menarik dan estetik di
tengah berbagai keadaan dari seseorang bagaimana pengetahuan yang
mumpuni, teknik suara yang menarik, dan pas dengan kondisi masing
masing," jelasnya.
Ki Purbo menambahkan untuk menjadi MC yang menarik tampilan atau busana serta
attitude yang baik perlu dipertajam dan diperhatikan
"Semoga
memberikan manfaat yang besar bagi kita dalam melestarikan budaya dan
bahasa jawa yang adiluhung ini," pungkasnya. (aw/min)