Wahyu Theo Alfian, perwakilan PMI Kabupaten Bojonegoro, menjelaskan bahwa setiap hari akan ada 40 peserta yang berasal dari desa dan kecamatan yang berbeda.
"Para peserta akan dibekali dengan berbagai materi, antara lain: Kepalangmerahan sebagai orientasi bagi anggota baru, Upaya Pengurangan Risiko Bencana (UPRB), Mengenal, Bekerja dan Bermitra dengan Masyarakat, Vulnerability Capacity Assessment (VCA) atau Asesmen Kerentanan dan Kapasitas, Participatory Rural Appraisal (PRA) atau Pengkajian Desa Secara Partisipatif, serta Mitigasi dan Prosedur Pelaporan,".Jelasnya
Sugiharto, perwakilan peserta dari Desa Campurejo Kecamatan Bojonegoro,
mengapresiasi langkah dan kegiatan PMI dalam meningkatkan kapasitas
sumber daya manusia di tingkat desa. "Kegiatan ini sangat bermanfaat,
karena masyarakat desa yang sebelumnya awam terhadap mekanisme layanan
PMI kini menjadi lebih memahami," ujarnya.
Dewi Khafsah dari Desa
Cangaan Kecamatan Kanor juga menyampaikan rasa senangnya mengikuti
lokalatih ini. "Saya sangat senang bisa mengikuti kegiatan ini karena
selain mendapatkan pengalaman baru, saya jadi tahu apa yang harus
dilakukan sebelum, saat, dan setelah bencana terjadi," kata Dewi.
Dilarang
mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi ceritarelawan.com. (min)
0 Comments
ceritarelawan.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE